Silahkan
Share Tanpa Izin
Kepada yang saya hormati Para
Produser Film dan Hiburan
Saya abdullah muadz ingin mewakili para orang tua yang saat
ini sangat galau, cemas, prihatin dan ketakutan yang luar biasa terhadap nasib
anak-anaknya. Saat ini banyak orang tua yang semakin cemas melihat situasi dan
kondisi lingkungan yang ada. Mungkin
mereka terlalu sibuk atau tidak pandai menyusun kalimat, maka saya memberanikan
diri untuk mewakilinya.
Kejahatan dan kemaksiatan bukan lagi menunggu korban, tetap
begitu agresifnya mencari korban. Tidak memandang segmen korban, anak usia dini juga menjadi sasaran
agresifitas hiburan laknat tersebut. Begitu
juga sasaran areanya, bukan lagi ke tempat-tempat yang biasa dilakukan maksiat,
tetap sudah menerobos ke semua ruang,
kamar tidur, kelas sekolah, tempat ibadah dan tempat manapun melalui
gadget dan Smart Phonenya.
Siapa orang tua yang tidak galau ketika tayangan maksiat
yang sangat menjijikan itu dilakukan oleh anak usia sekolah dasar, yang disebar
melalui Yutube.? Bagaimana orang tua bisa tidak cemas ketika untuk mengakses
gambar dan filim terlaknat itu hanya membutuhkan waktu hitungan detik dengan
harga paket internet yang begitu murah.? Bagaimana orang tua tidak khawatir
ketika anak-anaknya bisa mengakses apa saja melalui smart phone dari kamar
tidurnya sambil asyik santai...?
Mari kita jujur melihat realitas yang terjadi di sekeliling
kita, ada apa yang terjadi, terkait
dengan trend baru yaitu sarana Tehnologi
Informasi yang begitu murah dan mudah didapat. Jika kita mau jujur maka
kita akan dapatkan gejala Kecanduan Hiburan yang sudah sangat Over Dosis
ditengah masyarakat kita. Lihatlah
gejalanya..
Ciri-ciri
Kecanduan :
- Menyita sebagian besar potensinya baik waktu tenaga fikiran dan uangnya.
- Menjadi thema utama dalam pembicaraan hari harinya.
- Dosisnya yang terus bertambah tanpa disadarinya.
- Tanpa melihat situasi, kondisi, waktu, kapan saja kalau sudah sakau akan berupaya dipenuhinya.
- Ketika ada rangsangan sedikit sekalipun. Langsung direspon dan bisa melalaikan tugas lainnya.
- Hilangnya sebagian besar potensi positifnya, karena tersita oleh kesenangan syahwatnya tersebut.
- Puncak kecanduannya, bisa menjadi kebutuhan pokok dan tujuan hidup, karena hari hari pekerjaanya lebih banyak untuk memenuhi keinginan, dan kesenangan syahwatnya, dari pada mengerjakan pekerjaan penting lainnya..
Pengaruh Media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih & intensitasnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk memerhatikan, mendampingi & mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya. Dalam seminggu anak menonton TV sekitar 170 jam.
Sekitar 60 juta anak Indonesia menonton TV selama berjam-jam hampir sepanjang hari. Apa yang ditonton? Anak-anak menonton acara TV apa saja karena kebanyakan keluarga tidak memberi batasan menonton yang jelas. Mulai dari acara gosip selebritis; berita kriminal berdarah-darah; sinetron remaja yang penuh kekerasan, seks, intrik, mistis, amoral; film dewasa yang diputar dari pagi hingga malam; penampilan grup musik yang berpakaian seksi dan menyanyikan lagu dengan lirik orang dewasa; sinetron berbungkus agama yang banyak menampilkan rekaan azab, hantu, iblis, siluman, dan seterusnya. Termasuk juga acara anak yang banyak berisi adegan yang tidak aman dan tidak pantas ditonton anak.
Tayangan yang paling banyak penggermarnya adalah tayangan gaya hidup artis dan celebritis. Masing-masing stasiun televisi mempunyai lebih dari satu acara untuk menayangkan gaya hidup artis dengan segala gaya hidup gelamornya, koleksi pakaiannya, alat-alat kecantikannya, model rumahnya, prabot rumah tangganya, serta model kolam renangnya.
Sementara sinetron dan teledrama lebih banyak bercerita tentang khidupan orang kaya, menengah keatas. Jarang sekali sinetron yang bercerita tetang masyarakat yang terpinggirkan. Para sutradara ramai-ramai menjual mimpi-mimpi indah ketengah-tengah masyarakat. Sehingga pesan-pesan yang nampak dalam
tayangan itu diantranya adalah :
Mengipas-ngipas nafsu birahi
Mengipas-ngipas nafsu konsumeris
Mengipas-ngipas nafsu ingin cepat
tenar
Apa yang mereka pelajari selama itu?
Mereka akan belajar bahwa kekerasan
itu menyelesaikan masalah. Tiap hari nonton kalau dijumlah anak-anak kita sudah
menyaksikan ribuan kali kalimat kekerasan, kebuasan, keberingasan, kebengisan,
keganasan dan sebagainya. Padahal usia mereka banyak yang masih balita yang
disebut usia goden age.
Mereka juga belajar cari jalan
pintas untuk mendapatkan segala senangan, tidak perlu melihat hala dan haram
yang penting enak, nikmat dan cepat didapat.
Marilah kita akui saja bahwa memang hiburan sudah menjadi candu pada sebagian orang. Sehingga ada niat untuk mengntisipasi, serta mengendalikan agar tidak merusak tatanan social dan kemasyarakatan.
Hasil Penelitian yang Mengejutkan
Semoga temuan ini bisa melunakkan
hati para Produser Film dan Hiburan, bahwa anda bisa memikul dosa yang sangat
besar melibihi penjahat perang manapun juga, jika masih memproduksi hiburan
yang akan menghancurkan anak bangsa.
Pornografi Memicu Ketagihan yang Akut
Berdasarkan pemotretan melalui
positron emission tomography (PET), terlihat jelas bahwa seseorang yang tengah
menikmati gambar porno mengalami proses kimia dalam otak sama dengan orang yang
tengah menghisap kokain.
Dampak akut pornografi ternyata lebih
jahat ketimbang kokain. Karena pengaruh kokain dalam tubuh bisa dilenyapkan
(dengan detoksifikasi) . Adapun materi pornografi, sekali terekam dalam otak,
image porno itu akan mendekam dalam otak selamanya.
“Tak satupun data yang
memperlihatkan keuntungan mengkonsumsi gambar-gambar porno. Andai pornografi
membuat sehat, maka saat ini seharusnya kita jauh lebih sehat, namun yang ada
adalah sebaliknya”
Layden menunjukkan bahwa pecandu
pornografi cenderung mengalami ejakulasi prematur atau disfungsi ereksi dalam
kehidupan seks nyata nya. Terlalu lama bercengkrama dengan fantasi seks
non-alami seperti cybersexs fantasy membuat mereka mengalami kesulitan ketika
mesti berhadapan dengan manusia nyata. Pornografi melambungkan ekspektasi
soal kenikmatan seksual pada saaat yang sama mereka kehilangan pengalaman seks
riilnya.
Dr. Judith Reisman, pakar
neuroscience (ilmu syaraf mutakhir)
, presiden Institut Edukasi
Media, California AS :
“Kajian Neuroscience membuktikan
sebuah image yang menggetarkan emosi serupa gambar porno memicu reaksi biokimia
yang kuat pada otak. Reaksi ini bersifat instant namun meninggalkan jejak
ingatan permanent pada memori. Sekali saja cairan zat kimia syaraf tercipta, ia
akan sulit bahkan tidak mungkin dihapus”.
“Ada semacam fenomena sabotase otak
yang aneh, ketika image tertangkap mata meski hanya 3/10 detik dan tersambung
ke otak, maka secara alami otak akan mengalami perubahan structural lantas
merekamnya mjd memori”
“Secara literal kita terus
mengembangkan otak baru (new brain) pada setiap pengalaman visual yang kita
alami, gambar porno adalah image yang sangat kuat dan meninggalkan
ingatan yang kuat karena tekanan hormone libido dan berpotensi memicu
ketagihan”.
Psikiater dan guru besar pada
Universitas Princeton, Jeffrey Satinover MS MD :
“Kemajuan neuroscience mengantarkan
manusia modern mampu mengetahui proses alami seseorang yang kecanduan heroin
sama persis dengan orang yang kecanduan gambar porno, yang berbeda Cuma
medianya.”.
Neil Postman, ilmuwan dan pakar
media informasi AS dalam bukunya „Berlalunya Masa Kanak-Kanak“ (1995) :
Menyaksikan adegan porno yang membangkitkan
nafsu birahi dapat menyebabkan percepatan usia baligh pada anak-anak. Kini
anak-anak AS kehilangan indahnya masa kanak-kanak mereka lebih awal
dibandingkan anak-anak lain seusianya. Berdasarkan jajak pendapat yang
dibuatnya pada th 1995 terhadap anak-anak dan remaja usia 10-16 th yang kerap
menyaksikan tayangan pornografi di tv. Postman menemukan fakta mereka lebih
cepat melakukan hubungan seksual, tidak berlaku hormat terhadap orang tua, suka
berbohong dan suka berperilaku kasar“
Dolf Zilman dan Jennis Bryant dalam
studinya terhadap pornografi non-kekerasan (1982) Menyimpulkan bahwa tatkala
obyek penelitian terekspos berulang kali pada pornografi, mereka :
Menunjukkan peningkatan ketidak
sensitifan terhadap perempuan
Cenderung menganggap perkosaan
sebagai kejahatan ringan
Cenderung memiliki persepsi
menyimpang mengenai seksualitas
Menunjukkan peningkatan kebutuhan
akan tipe-tipe pornografi yang lebih keras dan menyimpang, seperti anal
intercourse , sodomasochism (hubungan seks yang melibatkan penyiksaan) dan
merasa tidak bersalah meminta pasangannya melakukan hal-hal tsb.
lKehilangan kepercayaan terhadap
perkawinan sebagai lembaga yang layak
Cenderung melihat hubungan di luar
pernikahan sebagai perilaku normal dan alamiah
EFEK PORNOGRAFI Hasil riset Victor
B Cline (1986) di AS
Addiction, pikiran tidak tenang,
selalu ingin melihat materi-materi pornografi
Escalation, tuntutan untuk
meningkatkan kadar materi pornografi yang dilihat.
Desensitization, tidak peduli
bahaya pornografi
Act-out, melampiaskan hasrat.
Itulah sebabnya wahai Saudaraku
Para Produser Film dan Hiburan, ...!
Anda bisa dikatagorikan penjahat
yang sangat kejam, jika produk yang Anda hasilkan dapat merusak generasi muda
bangsa yang sangat kita cintai ini. Anda akan menanggung Dosa yang
berlipat-lipat dari para korban yang diakibatkan oleh pengaruh produk yang Anda
hasilkan.
Sebaliknya Wahai Para Produser ...!
Anda bisa mendapatkan ganjaran
Pahala yang Besar, bahkan jauh melebihi pahala orang sholeh manapun... Jika
Anda bisa menghasilakan Produk Film yang dapat mendidik Anak Bangsa ini. Film
yang bisa menggugah dan menambah keimanan, menambah semangat dan rajin Ibadah,
menambah dan memperbaiki Akhlaq dan Moral Anak Bangsa.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang
siapa dapat memberikan suri tauladan yang baik dalam Islam, lalu suri tauladan
tersebut dapat diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat untuknya
pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi
sedikitpun pahala yang mereka peroleh. Sebaliknya, barang siapa memberikan suri
tauladan yang buruk dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut diikuti oleh
orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa sebanyak yang diperoleh
orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa yang mereka peroleh
sedikitpun”
(Shahih Muslim 1017-15)Dari hati yang paling dalam sambil diiringi kecemasan yang dalam pula, Saya bermohon dan berdo’a semoga Allah SWT memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada Anda semua para Produser Film dan Hiburan, sehingga hasil karya Anda bisa bernilai ibadah dan bisa membawa manfaat besar bagi keselamatan Generasi Muda Bangsa ini...
Bagi yang masih peduli keselamatan Generasi Muda Kita, silahkan share tulisan ini, tanpa perlu minta izin lagi..
Subang, 8 Juni 2015
Dari Saya yang Mencintai Anda
abdullah muadz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar