Senin, 30 Juli 2012

SOLUSI SEHAT ALA ISLAM PALING MANJUR

http://www.islamichealingcentre.blogspot.com/
Terapi Herbal, Bekam dan Natural lainnya..

Lailatul Qadar

Pengertian lailatul qadar

Istilah “lailatul qadar” terdiri dari dua kata: “lailah”  yang artinya ‘malam’; “qadr” yang artinya ‘kemuliaan’. Gabungan dua kata ini berarti “malam kemuliaan”. Karena itu, kita tidak menyebut “malam lailatul qadar” karena berarti ada kata “malam” yang berulang; “malam lailatul qadar” = “malam-malam qadar.” Dengan demikian, istilah yang lebih tepat adalah “lailatul qadar” atau “malam qadar”.

Keutamaan lailatul qadar

Lailatul qadar” lebih baik daripada seribu bulan, yang setara dengan 83 tahun dan 4 bulan.

Allah berfirman,

“Tahukah kamu apa itu lailatul qadar? Lailatul qadar lebih baik daripada seribu bulan.” (Q.s. Al-Qadar:2–3)

Pada malam itu, diputuskan segala perkara yang ditetapkan, dan ditentukan pula takdir rezeki, ajal, dan segala sesuatu yang akan terjadi di tahun tersebut.

Allah berfirman,

Sesungguhnya, Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu, diputuskan segala urusan yang telah ditetapkan. Keputusan dari Kami. Sesungguhnya, Kami yang mengutus (para rasul). Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.s. Ad-Dukhan:3–6)
Menghidupkan lailatul qadar merupakan penyebab diampuninya dosa

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang beribadah pada lailatul qadar karena dasar iman dan mengharap pahala maka diampuni dosanya yang telah berlalu.” (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)

Kapan lailatul qadar datang?

Tidak ada satu pun yang tahu waktu terjadinya lailatul qadar karena ini adalah rahasia Allah. Hanya saja, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran agar mencari lailatul qadar di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan karena lailatul qadar berpeluang untuk terjadi pada malam-malam tersebut.

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menghidupkan sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Beliau bersabda, “Carilah malam qadar di malam ganjil pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.” (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)

Barang siapa yang tidak mampu beribadah di awal sepuluh malam terakhir, hendaknya tidak ketinggalan untuk beribadah di tujuh malam terakhir. Dari Ibnu Umar; Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang lailatul qadar, “Carilah di sepuluh malam terakhir. Jika ada yang tidak mampu maka jangan sampai ketinggalan ibadah di tujuh malam terakhir.” (H.r. Muslim)

Bagaimana caranya agar mendapatkan lailatul qadar?

Di antara hikmah Allah, Dia menyembunyikan malam qadar, agar hamba-Nya mencarinya setiap malam. Oleh karena itu, selayaknya seorang muslim menghidupkan malam-malam terakhir dengan berbagai macam ibadah untuk mendapatkan lailatul qadar, di antaranya:

1. I’tikaf
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa i’tikaf pada malam terakhir bulan Ramadan sampai Allah mewafatkan beliau. (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Menghidupkan malam dengan ibadah dan membangunkan keluarga untuk beribadah
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha; bahwa ketika masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membangunkan keluarganya, menghidupkan malam-malamnya, dan mengencangkan sarungnya. (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)

3. Mandi, berhias, dan memakai minyak pada waktu antara magrib sampai isya
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ketika bulan Ramadan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang tidur dan bangun beribadah. Akan tetapi, ketika masuk 10 hari terakhir, beliau mengencangkan sarungnya, menjauhi istri-istrinya, dan mandi pada waktu antara maghrib sampai isya. Ibnu Jarir mengatakan, “Dahulu, para sahabat menganjurkan untuk mandi setiap malam pada sepuluh malam terakhir.”

Tanda-tanda lailatul qadar

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang lailatul qadar, “Dia adalah malam yang indah, sejuk, tidak panas, tidak dingin, di pagi harinya matahari terbit dengan cahaya merah yang tidak terang.” (H.r. Ibnu Khuzaimah; dinilai sahih oleh Al-Albani)

Apa yang diucapkan ketika menjumpai lailatul qadar?

Ketika kita merasa bahwa di malam tertentu memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan dalam hadis Ibnu Abbas di atas, maka disyariatkan bagi kita agar memperbanyak membaca doa. Terutama bacaan yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada istri beliau Aisyah radhiallahu ‘anha, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut:

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, “Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar, apa yang aku ucapkan?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ucapkanlah,

Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf dan Maha Pemurah maka maafkanlah diriku.”” (Hadis sahih; diriwayatkan oleh At-Turmudzi dan Ibnu Majah)

Apa tanda telah mendapatkan lailatul qadar?

Banyak orang beranggapan bahwa orang yang mendapatkan lailatul qadar akan mengalami kasyaf di malam tersebut. “Kasyaf” sendiri artinya ‘terbukanya tabir gaib’, seperti: bisa melihat langit terbelah, malaikat datang, melihat cahaya di langit, atau tulisan lafal “Allah”, dan sebagainya. Semua anggapan ini adalah anggapan yang tidak berdasar.

Syarat bisa mendapatkan lailatul qadar bukanlah harus mengalami hal-hal di atas. Setiap muslim yang melakukan amal apa pun di malam itu, dihitung dari mulai magrib sampai subuh, maka amalnya akan dinilai lebih baik daripada seribu bulan. Allah berfirman,

Tahukah kamu apa itu lailatul qadar? Lailatul qadar lebih baik daripada seribu bulan.” (Q.s. Al-Qadar:2–3)
Di akhir surat Al-Qadar, Allah berfirman,

Ini adalah malam yang penuh keselamatan, sampai terbit fajar.” (Q.s. Al-Qadar:5)
Allahu a’lam.

Jumat, 20 Juli 2012

Kepada Para Orang Tua Bacalah Ini

ASTAGHFIRULLAH....
 
Hasil Seminar tanggal 30 Oktober 2010 di kemang village, Jakarta
 
By Elly Risman, M.Psi (Yayasan Buah Hati)
 
Di share dari teman yang ikut di Jakarta. Panjang tapi sangat menarik buat orang tua agar aware
 
Seminar dibuka dengan layar presentasi yang menayangkan contoh sms anak sekarang, dengan huruf biasa tapi dibuat secara ALAY, tapi dibuat sedemikian rupa, sehingga kami, seluruh orang tua yang ada di ruangan seminar, tidak ada yang bisa membaca sms apakah itu?Apa maksud sms tsb?
 
Alaaahh...sms alay kan bisa dibaca. meski bikin mata dan otak kerja keras dulu buat tau maksudnya?
 
NO! Totally, ga ada satupun yang bisa baca sms tsb.
 
Dan, Taaaraa.....ternyata selain dengan huruf alay, sms tsb, dibacanya harus dengan posisi HP terbalik (bagian atas HP menjadi bagian bawah)! Can u imagine thattt????
 
DAN isinya adalah:
" Hi, sayang, aku kangen nih. Udah lama kita GA ML, Yuk, mumpung bonyok lagi pergi, yuk kita ketemuan...dsb ." (sori saya agak lupa persisnya namun isinya kurang lebih spt itu - ML= Making Love=berhub SEX)
 
Seisi ruangan seminar lgs heboh.
 
Note dr pembicara: SMS sayang2an anak sekarang udah bukan i love u/I miss u, tapi udah soal LAMA GA ML...
 
Demmm...Ihikksss dari awal seminar, mata saya udah melotot lebaarr!
 
2. Anak2 kita hidup di era digital. Banyak media elektronik & cetak yang diakses anak, banyak yang mengandung unsur pornografi: Games, Internet, HP, TV, VCD, Komik, Majalah dll
 
3. Yang pertama dibahas adalah GAMES. Games diabad 21, berdasar penelitian, gambar lebih realistis, pemain bisa memilih karakter apa saja, yang tidak ada di dunia nyata, ketrampilan lebih kompleks dan kecekatan yg lebih tinggi---> Kepuasan dan kecanduan lebih besar.
 
4. Jenis Games lebih beraneka macam: Aksi, adventure, strategi, Role playing.
 
Note dari pembicara:
 
SUPER HATI2 dengan GAMES anak-anak anda!
a. Ada games yang bergenre awal action, isinya adalah tembak2an dsb, namun ternyata jika, anak kita udah sampai level akhir, bonus di akhir levelnya adalah ML dengan pelacur jalanan...?????
b. Ada games yang berjenis role playing, dan naudzubillahimindzalik, ceritanya adalah tentang bagaimana “memperkosa paling asyik???????
 
Jadi tinggal pilih cerita yang melatarbelakangi , kemudian tinggal pilih perempuan model apa yg mau “dipilih”, modelnya ga pake baju sama sekali, dan tinggal pilih bagian tubuh mana yang mau dipegang pertama kali dst. Cursor berbentuk tangan, yg digerakkan oleh anak2-anak kitaa....------>Seisi ruangan seminar lgs heboh lagiii....Gumaman Astagfirrullah bertebarann di ruangan....:(
 
5. Pikir baik2 jika anda ingin membelikan games atau anak anak anda beli games sendiri/ meminjam games dari teman! Dan hati-hati , jika didepan sekolah anak2 ada warnet! Jenis Games yang ada, murah dan gampang didapat, jenisnya sudah diluar perkiraan kita, orang tua!
 
Note: suami saya, yg orang IT dan doyan maen games pun, terkejut bukan kepalang, pas tau soal jenis games ini!!:(
 
6. Internet. Situs Porno bertebaran di dunia maya. Dan, jangan salah, pembuatnya juga anak-anak kita juga! Bahkann...Untuk mendapatkan uang, mereka menjual video sex mereka sendiri!--> Pas seminar kami ditunjukkan ribuan video sex yg gampang diperoleh lewat internet.
 
Note dari pembicara:
a. Siapa bilang ML harus telanjang dan harus di tempat tidur/ hotel ? -->> kami ditunjukkan sekilas video ABG berseragam SMP, sedang ML ditangga dan berpakaian lengkap!
b. Hamil?siapa takkut!--> Bisa Aborsi !
 
7. HP.
Hoho...Video2 sex tersebar melalui HP. Kapasitas HP yang besar, memungkinkan sang pemilik memiliki file2 berukuran besar seperti video dan gambar porno. Anak anda CLEAN?-- >Bisa jadi dia dapat kiriman gambar/video dari temennya!
 
Kasus : (yg pernah ditangani Ibu Elly) Ada seorang Ibu, yg datang ke beliau, shock karena menemukan gambar Vagina- seseorang di BBnya, yg ternyata setelah ditelusuri adalah kepunyaan temen sekolah (wanita) anaknya yang lelaki (yang suka minjem BB beliau!)...:(
 
8. Televisi. Program TV yang masih pantas diikuti, bisa dihitung dengan 1 tangan. Lainnya adalah program pembodohan, hantu, kekerasan dan pornografi. Sinetron, telenovela, sinetron2 Jepang/korea , film dsb. Jangan salah, Iklan pun juga menyesatkan.Ayoo jangan anggap enteng sinteron/filim2 korea/jepang!Lama2 anak anda terbrainwash, terbiasa dengan kekerasan, sex bebas!
 
9. KOMIK. Ya, komik memang bergambar kartun. Tapi soal cerita, ga kalah dengan novel porno lainnya. Bahkan lebih mengerikan karena didukung dengan gambar. Gambar sampul depan, mungkin tidak menyiratkan 1 kepornoan pun, tapi didalamnya, kita orang tua harus tau bahwa ceritanya ujung2nya tentang sex bebas.
 
Notes: Dari, survey yang telah dilakukan pembicara, salah satu judul games, komik, dvd yang masuk dalam kategori “BaHAYA” adalah NAR***...semuanya yg berbau NAR***, hati2!! WATCH OUT!!!!
 
 
APA TUJUANNYA? APA YANG MEREKA INGINKAN TERHADAP ANAK-ANAK KITA
 
1.Yang mereka inginkan, anak dan remaja kita memiliki MENTAL MODEL PORNO = perpustakaan porno, yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.
 
2.Kerusakan otak permanen ---> yang hasil akhir yang diinginkan adalah-->INCEST!!!
 
3.Sasaran tembak utama: Anak2 kita yg belum baligh. Jika sudah mengalami 33-36 ejakulasi--> pecandu pornografi -- >PASAR MASA DEPAN!!!
 
 
Proses Kecanduan & Akibatnya.
 
1. Didalam otak ada bagian yang disebut PRE FRONTAL CORTEX (PFC). PFC, tempat dibuatnya moral, nilai2, bertanggung jawab untuk: perencanaan masa depan, => next
Proses Kecanduan & Akibatnya.
 
1. Didalam otak ada bagian yang disebut PRE FRONTAL CORTEX (PFC). PFC, tempat dibuatnya moral, nilai2, bertanggung jawab untuk: perencanaan masa depan, organisasi, pengaturan emosi, control diri, konsekuensi, pengambilan keputusan. PFC--> Matang diusia 25 thn.
 
2. Sekali anak mencoba “kenikmatan” semu-->Dopamin ( ket: suatu hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus) diproduksi --> Anak merasa senang--> Kemudian timbul rasa bersalah.
 
3. Saat anak merasa senang tsb (kebanjiran Dopamin), maka yang akan terganggu adalah: Analisa, penilaian, pemahaman, pengambilan keputusan, Makna hubungan, Hati Nurani---> Spiritualitas /Iman akan terkikis--> ANAK TUMBANG--> Mental Model Porno--->INCEST!!!!
 
4. Bagian otak yang rusak karena Narkoba: 3 bagian saja, tapi oleh Pornografi/SEX: 5 bagian otak yang rusak!
 
5. Industri yang terlibat Pornografi: Entertainment, Pornografi, Perfilman, Majalah Porno, Musik, Jaringan TV Kabel, Pembuat dan pemasar Video Games dll
 
 
SIAPKAH KITA SEBAGAI ORTU?
 
1. Kesalahan Budaya.
Yang mengasuh anak: IBU!! Ayah mencari Nafkah, bila perlu baru lapor Ayah!! SALAH BESAR!---> REVOLUSI PENGASUHAN!! ............ (Nyambung dengan artikel pak Gendi, Where’s All The Father Gone?Kemana
Para Ayah?...Indonesia , A Fatherless Country???) Lihat fenomena Anak2 Jack Mania?--> Kemana AYAHmu nakkk? Kemana ibumu naak????
 
Note: Bukan main saya bersyukurnya saya, pas bagian ini. Syukur Alhamdullillah, saya berhasil "memaksa" suami saya untuk ikut seminar ini.
 
2. Kelalaian kita sebagai ortu:
 
 
Orang Tua Kurang:
 
1. Mempunyai waktu dengan anak.
 
Are u a weekend parent? Anak di ikutkan les sana-sini. Pertanyaan orang tua ke anak hanya tentang les mu gimana nak? Nilaimu berapa nak? Kamu ga bolos kan?Kamu biasa ngerjain ujian kan hari ini?---> Anak2 menjadi anak yg BLASTED (Boring-->Lazzy--> Stress!)
 
2. Mengajarkan agama & penerapannya?
 
---> Eksport! Merasa cukup menyekolahkan anak2 di sekolah berbasis agama. Anak disuruh les ngaji/agama. Penerapan? NOL BESAR!!!.... Menyuruh anak sholat tepat waktu, ortu? Bolong2 sholatnya? Ortu berbaju tertutup, anaknya maen ke mall hanya memakai rok mini/tanktop? Anak disuruh les ngaji? Ortunya ngaji aja ga bisa!!!! dsb..dsbb..
 
3. Target pengasuhan:
 
UMUM, kurang teguh pada prinsip---> hanyut dalam TREND. Temen anak di sekolah pada punya IPOD, Anak buru2 dibelikan---> malu dibilang ga trendy? Malu anak punyanya HP jadul yg cuma bisa sms/telp?--> dibelikan BB palg mutakhir...
 
4. Tanggap Teknologi & Gagap Teknologi (Gaptek)
Ortu bisanya memfasilitasi, tapi nol besar dengan pengetahuan mengenai perangkat yg dibelikan buat anak-anaknya. Buktinya: baca sms alay aja ga bisa!...gimana mo ngawasin anak?
 
Note dr pembicara: Jadi orangtua, harus "GAUL" dan PINTER !!! siapa biang jadi orangtua itu gampang?
 
5. Memberikan anak perangkat teknologi, tidak tahu akibat negatifnya, tanpa penjelasan dan tanpa persyaratan.
 
Note dr pembicara:
Orang Tua sekarang adalah Generasi ORTU yang ABAI... Generasi ORTU
PINGSAN!! Yang penting anak sekolah,les, diam di rumah didepan Komputer, Games, HP, Televisi ---> Yakin, Anak anda AMAN????
 
6. Berkomunikasi yang baik dan benar : tidak memahami perasaan anak & remaja.
 
 
TIPS
 
Membuat Anak Tangguh di Era Digital:
 
1. Hadirkan Allah/Tuhan didalam diri anak. Ajarkan untuk selalu ingat Allah, taat kepadaNYA dari kecil. Hindari: Jangan sampai kamu hamil ya, Bikin malu keluarga! Bapak / Ibu malu!!!---> Salah Besar. Ajarkan bahwa, dimanapun dia berada, Allah tau apa yang dia perbuat!
2. Perbaiki pola pengasuhan/parenting. Libatkan kedua-belah pihak. Jangan jadi ortu yang abai bin pin
3. Validasi anak : penerimaan, pengakuan dan Pujian Jangan jadikan anak anda, anak yang BLASTED! Boringg --> Lazzy --> Stressed!!
4. Mandiri & Bertanggung jawab kepada ALLAH, diri sendiri, keluarga & masyarakat.
5. Memberikan fasilitas pada anak harus dengan landasan dan persyaratan agama yang jelas
6. Mempunyai MODEL yang baik dan benar
 
 
KOMIK
 
• Cek bacaan anak
• Baca dulu sebelum membeli
• Secara Berkala periksa meja belajar/lemari/kolong tempat tidur . Notes: JANGAN SAMPAI KETAHUAN ANAK!!
• Kenalkan anak pada berbagai jenis bacaan
• Diskusikan bacaan dengan anak
 
 
GAMES
 
• Perhatikan letak computer/media video games di rumah
• Perhatikan jarak antara mata anak/ruang cukup pencahayaan , layar tidak terlalu terang
• Pilihkan meja & kursi yang ergonomis
 
• Buat kesepakatan dengan anak tentang:
o Berapa dalam seminggu
o Kapan waktu yang tepat
o Games apa yg boleh dimainkan
o Sanksi apa yang diberlakukan , jika melanggar
 
• Dampingi anak dalam membeli games dan cek selalu rating Games dalam kemasan games.
 
Banyak video games ber-rating AO (Adult Only) atau M (mature) yang dibajak dengan rating ESRB (Entertainment Software Rating Board, sebuah lembaga pemberi rating untuk games hiburan) diubah menjadi Teen, seperti GTA San Andreas, Mass Effect, Gta IV dsb.
 
Notes:
Marak video game kekerasan yang menampilkan secara gamblang adegan seksual di tengah-tengah video gamenya seperti GTA: San Andreas dan Mass Effect. GTA: San Andreas mendapatkan kecaman keras dari banyak kalangan dunia seperti Jack Thompson dan Hillary Clinton, sehingga memaksa produsennya mengganti rating ESRBnya menjadi AO (awalnya M (Mature)). Hal ini mengakibatkan profitnya turun hingga $28.8 juta.
 
Pada tanggal 20 Oktober 2003, Aaron Hamel dan Kimberly Bede menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh 2 remaja, William dan Josh Buckner, karena keduanya terinspirasi setelah memainkan GTA:III. Akibat kejadian tersebut Aaron meninggal dunia, sedangkan Kimberley mengalami luka parah.
 
 
TV
 
• Atur jam menonton TV
 
o No TV dibawah 2 thun
o 5-7 tahun paling lama menonton TV: 2 jam/hari
 
• Kenalkan dan diskusikan ttg program TV yang baik dan buruk
• Perhatikan jarak menonton
 
 
INTERNET
 
• Perhatikan letak computer : tidak menghadap dinding
• Lakukan filterisasi terhadap situs porno (pasang alat pemblokir situs porno)
• Buat Kesepakatan tentang waktu bermain internet
• Secara berkala, cek situs apa saja yang telah dibuka anak di computer
 
 
IKHTIAR TERAKHIR
 
1. Perbanyak mendengarkan perasaan. GUNAKAN 2 TELINGA lebih sering daripada satu MULUT
 
2. Orang tua harus TTS = TEGAS, TEGAR, SABAR
 
3. Meningkatkan diri dengan berbagai macam pengetahuan (Seminar, pelatihan, buku parenting dan agama)
 
4. Setelah semua upaya ---> DOA
 
Jujur, pas pada saat mengikuti seminar tsb, beberapa kali, saya menitik-kan airmata - mbrebes mili. Betapa saya merinding hebat dan pengen segera pulang memeluk anak-anak saya..
 
Semoga saya bukan salah satu orangtua yg pingsan ituu... Semoga anak2 saya (kita), menjadi anak2 yang sholeh dan selalu dilindungi oleh Yang Maha Kuasa
 
Amin...amin..Ya robbal 'alamin...
 
 
Mohon maaf jika kurang berkenan...
12 Desember 2011 pukul 13:45

Notes:
Marak video game kekerasan yang menampilkan secara gamblang adegan seksual di tengah-tengah video gamenya seperti GTA: San Andreas dan Mass Effect. GTA: San Andreas mendapatkan kecaman keras dari banyak kalangan dunia seperti Jack Thompson dan Hillary Clinton, sehingga memaksa produsennya mengganti rating ESRBnya menjadi AO (awalnya M (Mature)). Hal ini mengakibatkan profitnya turun hingga $28.8 juta.
 
Pada tanggal 20 Oktober 2003, Aaron Hamel dan Kimberly Bede menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh 2 remaja, William dan Josh Buckner, karena keduanya terinspirasi setelah memainkan GTA:III. Akibat kejadian tersebut Aaron meninggal dunia, sedangkan Kimberley mengalami luka parah.
 
 
TV
 
• Atur jam menonton TV
 
o No TV dibawah 2 thun
o 5-7 tahun paling lama menonton TV: 2 jam/hari
 
• Kenalkan dan diskusikan ttg program TV yang baik dan buruk
• Perhatikan jarak menonton
 
 
INTERNET
 
• Perhatikan letak computer : tidak menghadap dinding
• Lakukan filterisasi terhadap situs porno (pasang alat pemblokir situs porno)
• Buat Kesepakatan tentang waktu bermain internet
• Secara berkala, cek situs apa saja yang telah dibuka anak di computer
 
 
IKHTIAR TERAKHIR
 
1. Perbanyak mendengarkan perasaan. GUNAKAN 2 TELINGA lebih sering daripada satu MULUT
 
2. Orang tua harus TTS = TEGAS, TEGAR, SABAR
 
3. Meningkatkan diri dengan berbagai macam pengetahuan (Seminar, pelatihan, buku parenting dan agama)
 
4. Setelah semua upaya ---> DOA
 
Jujur, pas pada saat mengikuti seminar tsb, beberapa kali, saya menitik-kan airmata - mbrebes mili. Betapa saya merinding hebat dan pengen segera pulang memeluk anak-anak saya..
 
Semoga saya bukan salah satu orangtua yg pingsan ituu... Semoga anak2 saya (kita), menjadi anak2 yang sholeh dan selalu dilindungi oleh Yang Maha Kuasa
 
Amin...amin..Ya robbal 'alamin...
 



Sumber notes facebook http://m.facebook.com/note.php?note_id=269545716427646&refid=52&ref=bm&_ft_fbid=280087772043995&_ft_interface=m_basic&_ft_c=m

Kamis, 19 Juli 2012

Panduan Ramdhan

Kewajiban berpuasa dalam Al Qur’an

albaqarahpuasa

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa” [Al Baqarah:183]

Pada bulan Ramadhan, setiap Muslim wajib berpuasa kecuali orang yang sakit, dalam perjalanan, haidh, atau pun belum balligh:

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [Al Baqarah 185]

Keutamaan berpuasa:

“Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya” [Bukhari-Muslim]

Orang yang berpuasa termasuk golongan yang mendapat ampunan dan pahala besar dari Allah:

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” [Al Ahzab 35]

“Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari api Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun” [Bukhari-Muslim]

Keutamaan bulan Ramadan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793

Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:

Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari)

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1795

Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1812

Dilarang puasa pada hari raya

“Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak boleh berpuasa pada dua hari tertentu, iaitu Hari Raya Korban (Aidiladha) dan hari berbuka dari bulan Ramadan (Aidilfitri)” [Bukhari-Muslim]

Niat Puasa Ramadhan

Sesungguhnya amal itu tergantung dari niat [Bukhari-Muslim]

Dari Hafshah Ummul Mukminin bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” [Imam Lima]

Bersahur (makan sebelum Subuh) itu sunnah Nabi

“Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hendaklah kamu bersahur karena dalam bersahur itu ada keberkatannya” [Bukhari-Muslim]

Tips agar kuat berpuasa: minumlah 2 sendok makan madu dan 3 butir korma saat sahur. Sunnah melambatkan sahur.

Dari Zaid bin Tsabit ra., ia berkata:  Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan 50 ayat (sekitar 5 menit). (Shahih Muslim No.1837)

Menyegerakan Berbuka Puasa di waktu maghrib

“Diriwayatkan daripada Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Apabila datang malam, berlalulah siang dan tenggelamlah matahari. Orang yang berpuasa pun bolehlah berbuka” [Bukhari-Muslim]

Dari Sahal Ibnu Sa’ad Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Orang-orang akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” [Muttafaq Alaihi]

Menurut riwayat Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah ra bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah mereka yang menyegerakan berbuka.”

Sunnah berbuka puasa dengan kurma dan air minum (ta’jil) kemudian shalat Maghrib. Setelah itu makan malam.

Dari Sulaiman Ibnu Amir Al-Dlobby bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika seseorang di antara kamu berbuka, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak mendapatkannya, hendaknya ia berbuka dengan air karena air itu suci.” Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim.

Ketika kita berpuasa, kita dilarang berkata kotor, mencaci, atau berkelahi. Hal ini untuk menempa diri kita agar memiliki akhlak yang terpuji:

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang daripada kamu sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah berbicara tentang perkara yang keji dan kotor. Apabila dia dicaci maki atau diajak berkelahi oleh seseorang, hendaklah dia berkata: Sesungguhnya hari ini aku berpuasa, sesungguhnya hari ini aku berpuasa” [Bukhari-Muslim]

Puasa yang sia-sia

“Dari Abu Hurairah ra: katanya Rasulullah saw berabda: “Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan berbuat jahat (padahal dia puasa), maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minum” [Bukhari]

Jika kita berpuasa, tapi kita berkata dusta atau menyakiti orang lain, maka sia-sialah puasa kita.

Dilarang bersetubuh pada saat berpuasa

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Seorang lelaki datang menemui Rasulullah s.a.w lalu berkata: Celakalah aku wahai Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w bertanya: Apakah yang telah membuatmu celaka?

Lelaki itu menjawab: Aku telah bersetubuh dengan isteriku pada siang hari di bulan Ramadan.

Rasulullah s.a.w bertanya: Mampukah kamu memerdekakan seorang hamba? Lelaki itu menjawab: Tidak.

Rasulullah s.a.w bertanya: Mampukah kamu berpuasa selama dua bulan berturut-turut? Lelaki itu menjawab: Tidak.

Rasulullah s.a.w bertanya lagi: Mampukah kamu memberi makan kepada enam puluh orang fakir miskin? Lelaki itu menjawab: Tidak. Kemudian duduk. Rasulullah s.a.w kemudiannya memberikan kepadanya suatu bekas yang berisi kurma lalu bersabda: Sedekahkanlah ini. Lelaki tadi berkata: Tentunya kepada orang yang paling miskin di antara kami. Tiada lagi di kalangan kami di Madinah ini yang lebih memerlukan dari keluarga kami.

Mendengar ucapan lelaki itu Rasulullah s.a.w tersenyum sehingga kelihatan sebahagian giginya. Kemudian baginda bersabda: Pulanglah dan berilah kepada keluargamu sendiri” [Bukhari-Muslim]

Bangun dari junub tidak membatalkan puasa

“Diriwayatkan daripada Aisyah dan Ummu Salamah r.a, kedua-duanya berkata:: Nabi s.a.w bangkit dari tidur dalam keadaan berjunub bukan dari mimpi kemudian meneruskan puasa” [Bukhari-Muslim]

Lupa tidak membatalkan puasa

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa lupa bahwa ia sedang berpuasa, lalu ia makan dan minum, hendaknya ia meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah.” [Muttafaq Alaihi]

Orang yang sedang dalam perjalanan boleh tidak berpuasa. Tapi wajib menggantinya di lain hari.

Dari Hamzah Ibnu Amar al-Islamy ra bahwa dia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku kuat berpuasa dalam perjalanan, apakah aku berdosa? Maka Rasulullah SAW bersabda: “Ia adalah keringanan dari Allah, barangsiapa yang mengambil keringanan itu maka hal itu baik dan barangsiapa senang untuk berpuasa, maka ia tidak berdosa.” [Bukhari-Muslim]

Orang tua cukup bayar fidyah

Ibnu Abbas ra berkata: Orang tua lanjut usia diberi keringanan untuk tidak berpuasa dan memberi makan setiap hari untuk seorang miskin, dan tidak ada qodlo baginya. Hadits shahih diriwayatkan oleh Daruquthni dan Hakim.

Orang yang sakit atau bepergian boleh tidak puasa. Namun harus mengganti puasanya di hari lain. Ada pun orang yang berat menjalankannya (misalnya sudah tua), wajib membayar fidyah:

“Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [Al Baqarah 184]

Wanita hamil/menyusui jika kuat sebaiknya puasa. Tapi jika dia sakit atau lemah sehingga merasa berat sebagaimana ayat di atas, dia bisa mengqodho puasanya.

I’tikaf (diam di masjid) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan

Dari ‘Aisyah ra bahwa Nabi SAW selalu beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri’tikaf sepeninggalnya. Muttafaq Alaihi.

Dari ‘Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bila hendak beri’tikaf, beliau sholat Shubuh kemudian masuk ke tempat i’tikafnya. Muttafaq Alaihi.

Dari ‘Aisyah ra bahwa Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa meninggal dan ia masih menanggung kewajiban puasa, maka walinya berpuasa untuknya.” Muttafaq Alaihi.

Dari Abu Ayyub Al-Anshory ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawwal, maka ia seperti berpuasa setahun.” Riwayat Muslim.

Malam Lailatul Qadr

Malam Lailatul Qadar adalah malam mulia yang nilainya lebih baik daripada 1.000 bulan (354.000x malam biasa):

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” [QS Al Qadar: 1 - 5]

Dari Ibnu Umar ra bahwa beberapa shahabat Nabi SAW melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir.” Muttafaq Alaihi.

Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan ra bahwa Nabi SAW bersabda tentang lailatul qadar: “Malam dua puluh tujuh.” [Abu Daud]

Dari ‘Aisyah ra bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda: “bacalah:

Doa Malam Lailatul Qadar

(artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku).” Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud.

Nabi biasa melakukan shalat sunnat malam (Tarawih) pada bulan Ramadhan:

Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mendirikan (shalat malam) Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lampau.” [Hr Bukhari]

Catatan:

Hadits tersebut sebagian besar berasal dari Al Bayan, dan masih banyak perawinya selain Bukhari dan Muslim seperti Tirmizi, An Nasai, Abu Daud, Ibnu Majah, dan lain-lain.

HIKMAH RAMADAN










HIKMAH RAMADAN

            Bulan Ramadan adalah bulan mulia yang dikenali sebagai bulan ibadah yang dipenuhi dengan kebaikan, hikmah dan barakah.  Hal ini telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wa-sallam:

قَدْ جَاءَ كُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ.

"Telah tiba kepada kamu bulan Ramadan, bulan keberkatan".[1]

            Telah dimaklumi oleh sekalian muslim dan muslimah bahawa Allah Subhanahu wa-Ta'ala telah memerintahkan kepada setiap orang-orang yang beriman agar berpuasa di bulan Ramadan.  Terdapat banyak ayat-ayat muhkamat yang mewajibkan mereka berpuasa apabila tiba bulan Ramadan sebagaimana firman Allah:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِىْ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالفُرِقَانِ ، فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ.

 

"Pada bulan Ramadan yang diturunkan al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan dari petunjuk, memperbezakan antara hak dengan yang batil maka sesiapa yang hadir di antara kamu di bulan itu hendaklah ia berpuasa". 

Al-Baqarah, 2:185.

            Puasa dibulan Ramadan merupakan perisai dari melakukan maksiat dan kejahatan, penyelamat dari siksaan api neraka dan pembuka jalan untuk ke syurga.  Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam bersabda:

مَنْ آمَنَا بِاللهِ وَبِرَسُوْلِهِ وَاَقَامَ الصَّلاَةِ وَصَامَ رَمَضَانَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللهِ اَنْ يُدَخِّلَهُ الْجَنَّةَ.

 

"Sesiapa yang beriman kepada Allah dan RasulNya, mendirikan solat dan berpuasa di bulan Ramadan, maka adalah satu kebenaran atas Allah memasukkannya ke syurga".[2]

            Terlalu banyak dalil-dalil dari al-Quran dan hadis-hadis sahih yang menerangkan tentang kebaikan, barakah dan pahala yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa-Ta’ala kepada orang yang berpuasa dengan penuh keimanan dan kesedaran sebagaimana dijelaskan di beberapa hadis Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam:

اَلصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنْ عَذَابِ اللهِ.

"Puasa itu adalah perisai (penyelamat) dari azab Allah".[3]

            Orang yang berpuasa dilarang dari berkata-kata yang kotor seperti mengumpat, menyakiti orang lain dengan perbuatan dan mulutnya serta tidak boleh memaki-hamun sembarangan.  Tegahan ini terdapat dalam hadis Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa-sallam:

اَلصَّوْمُ جُنَّةٌ فَاِذَا كَانَ اَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلاَ يَرْفَثْ وَلاَ يَجْهَلْ فَاِنِ امْرُؤٌ شَتَمَهُ اَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ اِنِّيْ صَائِمٌ.

 

'Puasa itu perisai, apabila ada salah seorang kamu di suatu hari sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata keji (kotor), jangan berlaku jahil dan jika ada seseorang memakinya atau mahu membunuhnya maka katakanlah sesungguhnya aku sedang berpuasa".[4]

            Kemuliaan orang yang berpuasa di sisi Allah berbeza dengan ibadah-ibadah yang lain, sehingga pahala orang yang berpuasa ditulis sendiri oleh Allah ‘Azza wa-Jalla:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ اِلاَّ الصَّوْمَ ، فَاِنَّهُ لِيْ وَاَنَا اَجْزِى بِهِ ولِخُلُوْفِ فَمِ الصَّائِمِ اَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ.

 

"setiap amal kebaikan Bani Adam (ditulis oleh malaikat) pahlanya, kecuali orang yang berpuasa sesungguhnya ia adalah bagiKu dan Akulah yang memberinya pahala puasanya.  Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah dari bau kasturi".[5]

            Bagi mereka yang berpuasa selain meninggalkan makan dan minumnya kemudian meninggalkan juga syahwat-serakahnya, maka Allah akan menganugerahkan kepadanya dua kegembiraan sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam:

يَقُوْلُ عَزَّ وَجَلَّ : اَلصَّوْمُ لِيْ وَاَنَا اَجْزِيْ بِهِ ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَاَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ اَجْلِيْ ، وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ ، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ ، فَرْحَةٌ حِيْنَ يُفْطِرُ ، وَفَرْحَةٌ حِيْنَ يُلْقَى رَبَّهُ.

 

"Azza Wajalla berfirman:  Puasa itu untuk Aku dan Akulah memberinya pahala.  Ia meninggalkan syahwatnya, makanannya dan minumannya kerana Aku.  Puasa itu perisai.  Bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, kegembiraan semasa berbuka dan kegembiraan semasa menemui Tuhannya".[6]

 

كُلُّ حَسَـنَةٍ يَعْمَلُهَا ابْنُ آدَمَ فَلَهُ عَشْرُ اَمْثَالِهَا اِلاَّ الصِّيَامَ لِيْ وَاَنَا اَجْزِيْ بِهِ

 

"(Hadis Kudsi):  Segala kebaikan yang dikerjakan oleh anak Adam baginya sepuluh kebaikan sepertinya, kecuali puasa, ia untukKu dan Aku sendirilah yang memberi ganjarannya".[7]

اِنَّ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَيْنِ ، اِذَا اَفْطَرَ ، وَاِذَا لَقِيَ اللهَ فَجَزَاهُ فَرِحَ.

"Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, (pertama kegembiraan) apabila berbuka dan (kedua kegembiraan) apabila menemui Allah. Maka Allah akan memberinya balasan maka itulah kegembiraan" [8]

 

وَمَنْ كَانَ مِنْ اَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصِّيَامِ

 

"Dan sesiapa yang tergolong orang yang berpuasa, ia akan dipanggil (ke syurga) melalui pintu puasa".[9]

            Di samping menunaikan kewajipan puasa maka sesiapa yang menambah ibadahnya dengan amalan-amalan sunnah (tatawu’) seperti bertarawikh, bertadarus, berzikir (mengikut secara sunnah), bersedekah dan sebagainya untuk bertaqarrub kepada Allah dengan penuh keimanan, tunduk, khusyu', ikhlas, sabar dan meninggalkan dosa-dosa besar, maka diberikan kepadanya pengampunan serta pahala yang amat besar.  Sebagaimana firman Allah:

اِنَّ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِيْنَ وَالْقَانِتَاتِ ، وَالصَّادِقِيْنَ وَالصَّادِقَاتِ ، وَالصَّابِرِيْنَ والصَّابِرَاتِ ، وَالْخَاشِعِيْنَ وَالْخَاشِعَاتِ ، وَالْمُتَصَدِّقِيْنَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ ، وَالصَائِمِيْنَ وَالصَّائِمَاتِ ، وَالْحَافِظِيْنَ فَرُوْجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ ، وَالذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًاوَالذَّاكِرَاتِ اَعَدَّاللهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَاَجْرًاعَظِيْمًا

 

"Sesungguhnya lelaki dan perempuan yang muslim,  lelaki dan perempuan yang mukmin, lelaki dan perempuan yang tetap taat dalam ketaatannya, lelaki dan perempuan yang benar, lelaki dan perempuan yang sabar, lelaki dan perempuan yang khusyuk, lelaki dan perempuan yang bersedekah, lelaki dan perempuan yang berpuasa, lelaki dan perempuan yang memelihara farajnya (kehormatannya), lelaki dan perempuan yang banyak mengingati Allah, Allah menyediakan bagi mereka keampunan dan pahala yang besar".[10]

            Bagi orang yang berpuasa kemudian diiringi puasanya dengan memperbanyak amalan-amalan sunnah, maka selain diampunkan dosa-dosanya yang lalu dan mendapat pahala yang besar, maka ia juga dimasukkan ke dalam golongan orang-orang siddiqin, syuhada dan solehin sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam:

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابَا غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدَّمَ لَهُ مِنْ ذَنْبِهِ

 

"Dari Abi Hurairah radiallahu 'anhu berkata:  Bersabda Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam:  Barangsiapa yang bangun (menghidupkan ibadah) dibulan Ramadan dengan penuh keimanan dan ihtisab (mengharapkan balasan yang baik), maka diampunkan dosanya yang telah lalu".[11]

            Dan diriwayatkan dari Amr bin Murrah al-Juhani radiallahu 'anhu:

"Datang seorang lelaki kepada Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wa-sallam lalu ia berkata:  Ya Rasulullah!  Apa pendapatmu jika aku bersaksi bahawa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah, aku solat lima waktu, aku tunaikan zakat, aku berpuasa Ramadan dan solat tarawih di malam harinya, termasuk golongan manakah aku?  Baginda menjawab:  Termasuk golongan siddiqin dan syuhada".[12]

            Perlu diketahui oleh setiap mukmin bahawa Allah memberkati bulan Ramadan kerana terdapat banyaknya kebaikan dan keutamaan di dalam bulan tersebut antaranya:


Keutamaan Pertama

Dibulan Ramadan terdapat malam Lailatul Qadar. Yang mana dikeranakan oleh malam tersebut maka ibadah seseorang mukmin lebih baik dari beribadah diseribu bulan yang lain atau lebih mulia dari beribadah sepanjang seribu bulan.  Keutamaan bulan Ramadan juga ialah apabila Allah Subhanahu wa-Ta'ala memilih malam Lailatul Qadar diturunkan padanya al-Quran untuk membimbing manusia ke jalan hidayah dan kemuliaan.

Orang-orang beriman digalakkan agar berlumba-lumba bangun melakukan amal ibadah dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, kerana bulan ini adalah bulan yang paling mulia di sisi Allah.  Keutamaannya sangat besar sebagaimana digambarkan dalam surah al-Qadar:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ.

 

"Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan".[13]

       Malam Lailatul Qadar dijelaskan oleh al-Quran sebagai malam yang di penuhi dengan berkat, rahmat dan fadhilat sebagaimana firman Allah:

اِنَّا اَنْزَلْنَاهُ فِى لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ اِنَّاكُنَّا مُنْذِرِيْنَ ، فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ اَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا اِنَّا كُنَّا مُرْسَـلِيْنَ ، رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

 

"Sesungguhnya Kami menurunkan al-Quran di malam Lailatul Qadar pada malam yang penuh berkat.  Sesungguhnya Kami sentiasa memberi peringatan (kepada manusia), pada malam (penuh berkat) itu ditetapkan (dijelaskan) semua perkara dari Kami.  Kerana sesungguhnya Kami sentiasa mengutus para rasul, sebagai rahmat Allah Tuhan engkau.  Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". Ad-Dukhan, 44:3-6.

Bilakah Malam Lailatlul Qadar?

            Dalam sebuah hadith, Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam telah bersabda:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلاوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

 

"Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam bersabda:  Pilihlah (carilah) malam Lailatul Qadar di (pada hari) ganjil dari sepuluh terakhir dari bulan Ramadan".[14]

Imam Syafie rahimahullah berkata:

"Menurut pemahamanku, wallahu a’lam, Nabi sallallahu 'alaihi wa-sallam setelah ditanya: Apakah kami mencarinya dimalam ini?  Baginda menjawab:  Carilah dimalam tersebut".[15]

Adapun yang dimaksudkan:  "Carilah dimalam tersebut", ia telah diterangkan dari Ibnu Umar radiallahu 'anhuma beliau berkata:  Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam bersabda:

"Carilah (malam tersebut) pada sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu janganlah tertinggal tujuh hari yang sisanya".[16]

 

Dari Aisyah radiallahu 'anha pula berkata: 

 

“Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam bersungguh-sungguh beribadah pada sepuluh hari terakhir yang tidak pernah dilakukannya di waktu yang lain".[17]

 

Aisyah radiallahu ‘anhu berkata lagi: 

 

“Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam jika telah masuk sepuluh hari terakhir, baginda mengikat kuat kainnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan isterinya".[18]

 


Keutamaan Kedua

Dikhususkan diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa-Ta’ala pada malam bulan Ramadan agar turun para malaikat bersama malaikat Jibril ‘alaihis salam ke langit dunia.  Firman Allah:

تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ اَمْرٍ

 

"Pada malam (Lailatul Qadar) turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan".[19]

            Ganjaran bagi orang-orang beriman yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan beramal soleh seperti membaca al-Quran, solat tarawikh, mengerjakan umrah dan sebagainya adalah pengampunan dosa-dosanya yang telah lalu.  Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam bersabda:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

 

"Bersabda Rasulullah sallallahu‘alaihi wa-sallam:  Sesiapa yang bangun di malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan ihtisab, diampunkan dosanya yang telah lalu".[20]

 


 

Keutamaan Ketiga

Ganjaran pahala yang besar diberikan kepada sesiapa yang bertadarus (membaca dan mempelajari al-Quran) dibulan yang mulia ini, kerana mengikut contoh Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wa-sallam yang bertadarus dengan Jibril 'alaihis salam di Ramadan, sebagaimana juga amalan para sahabat dan para Salaf as-Soleh.  Begitu juga al-Quran pula diturunkan dibulan yang penuh keberkatan ini sebagaimana firman Allah Azza wa-Jalla:

شَهْرُرَمَضَانَ الَّذِىْ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ ، فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ.

 

"Bulan Ramadan itulah bulan di dalamnya diturunkan al-Quran yang menjadi petunjuk bagi manusia, menjadi keterangan-keterangan dari petunjuk itu sehingga membezakan antara yang hak dengan yang batil.  Maka barangsiapa antara kamu melihat bulan itu hendaklah ia berpuasa".

   Al-Baqarah, 2:185.

 

وَكَانَ يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ يَتَدَارَسَهُ الْقَرْآنَ

 

"Yang mana baginda (Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam) bertemu Jibril pada setiap malam dari bulan Ramadan, baginda bertadarus al-Quran".[21]

 


Keutamaan Keempat

Segala jin-jin jahat dan syaitan dibelenggu dengan rantai, ini supaya tidak dapat bebas mengoda dan merosakkan ibadah puasa dan segala ibadah manusia yang beriman sebagaimana bebasnya di bulan-bulan yang lain.  Pintu-pintu neraka ditutup dan pintu-pintu langit dan syurga dibuka kepada mereka yang berpuasa dengan penuh keimanan.  Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam bersabda:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ اَبْوَابُ النَّارِ ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ.

 

"Telah bersabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam:  Jika datang bulan Ramadan dibukalah pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggulah para syaitan".[22]

 

اِذَا دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَانَ ، فُتِّحِتْ اَبْوَابَ السَّـمَاءِ ، وَغُلِّقَتْ اَبْوَابُ جَهَنَّمَ ن وَسُلْسِلَتِ الشِّيَاطِيْنَز

 

"Apabila masuk bulan Ramadan, dibuka pintu-pintu langit, ditutup pintu jahanam dan dirantai para syaitan".[23]

 

"Jika telah datang awal malam bulan Ramadan diikatlah para syaitan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintu-pintu neraka, tidak ada satu pintu pun yang dibuka dan dibukalah pintu-pintu syurga, tidak ada satu pintu pun yang tertutup, menyerulah seorang penyeru:  Wahai orang yang ingin kebaikan lakukanlah!  Wahai orang yang ingin keburukan kurangkanlah!   Allah mempunyai orang-orang yang dibebaskan dari neraka, itu terjadi pada setiap malam".[24]

            Maksud "dibebaskan dari neraka", ialah diberi pengampunan dibulan Ramadan bagi pelaku maksiat yang bakal ke neraka lantaran beribadah, bertaubat, beristigfar dan permohonan doanya kepada Allah yang dilakukan dengan penuh keimanan, kekhusyukan dan keikhlasan terutamanya dimalam Lailatul Qadar.   Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam bersabda:

"Allah memiliki para hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam Ramadan, dan setiap muslim yang berdoa akan dikabulkan doanya".[25]

 

Baginda bersabda lagi:  "Barangsiapa yang mencarinya (Lailatul Qadar), carilah pada tujuh hari terakhir" [26]

 


Keutamaan Kelima

Dibuka luas pintu-pintu rahmah (untuk menperolehi pahala yang berganda) dan doa yang dipohon dengan penuh keikhlasan dikabulkan.  Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam telah bersabda:

اِذَا كَانَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ اَبْوَابُ الرَّحْمَةِ

 

"Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibuka pintu-pintu rahmah".[27]

            Di samping mengerjakan ibadah-ibadah tatawwu' (sunnah) seperti bertadarus (membaca) al-Quran agar dengannya membersihkan jiwa dan menghancurkan syahwat, maka Nabi Muhammad menganjurkan agar memperbanyakkan doa.

"Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu 'anha beliau berkata:  Ya Rasulullah!  Apa pendapatmu jika kau tahu bila malam Lailatul Qadar, apa yang aku ucapkan?  Baginda bersabda:  Ucapkanlah (doa):

اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفُوٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ

Bermaksud:  "Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Mencintai orang yang meminta ampun, maka ampunilah aku".[28]

 


Keutamaan Keenam

Bulan Ramadan adalah bulan pengampunan dosa lantaran keutamaan dan tingginya kedudukan ibadah puasa di sisi Allah ‘Azza wa-Jalla.  Seandainya seseorang yang berpuasa mempunyai dosa seperti buih di lautan, nescaya akan diampunkan apabila meminta pengampunan dengan sebab ibadah puasanya yang diberkahi.  Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam  bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

 

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh iman dan ihtisab, maka akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu".[29]

            Itulah janji Allah kepada mereka yang beriman dan mengerjakan ibadah puasa dibulan Ramadan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ اِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ اِلَى رَمَضَانِ فَكَفَّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَااجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرِ.

 

"Solat yang lima, Jumaat keJumaat, Ramadan keRamadan adalah penghapus dosa yang terjadi di antara waktu tersebut jika menjauhi dosa-dosa besar".[30]

            Setiap mukmin sewajarnya mengambil kesempatan ini disetiap tibanya bulan Ramadan dengan banyak mengerjakan amal ibadah dengan penuh tawadduk, khusyuk dan penuh keikhlasan.


Keutamaan Ketujuh

Dibulan Ramadan, segala amal ibadah yang dikerjakan dengan penuh keimanan, keikhlasan, khusyuk dan tawadduk jika tidak diselang-seli dengan dosa-dosa besar, bid'ah dan khurafat, maka pahalanya akan digandakan.  Oleh itu digalakkan agar menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan memperbanyak beramal ibadah dan berdoa.  Segala doa akan dimakbulkan sehingga Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam sendiri melipat-gandakan ibadah dan doanya disetiap bulan Ramadan:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ اَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فِى رَمضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلَ فِىكُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ يُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

 

"Dari Ibn Abbas radiallahu ‘anhuma berkata:  Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam adalah manusia yang paling pemurah, maka dia akan lebih pemurah dibulan Ramadan, dimana baginda ditemui oleh Jibril pada setiap malam Ramadan mengajarkan baginda al-Quran"[31]

            Tanda hikmah, kemuliaan dan berlipat gandanya pahala setiap ibadah dibulan Ramadan itu banyak, antaranya diwajibkan zakat fitrah, disunnahkan banyak bersedekah (infaq), digalakkan beriktikaf di masjid dan pahala umrah bagi yang mampu mengerjakannya dinilai sama seperti mengerjakan haji berserta Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam.  Sebagaimana sabda baginda:

وَاِذَا صَلَّى الْفَدَاةَ دَخَلَ مَكَانَهُ الَّذِيْ اِعْتَكَفَ فِيْهِ

 

"Setelah selesai sembahyang subuh, baginda masuk ke tempat kebiasaan baginda beriktikaf di bulan Ramadan".[32]

 

يَعْتَكِفْ فِى كُلِّ رَمَضَانَ عَشْرَةَ اَيَّامٍ فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِيْ قُبِضَ فِيْهِ اِعْتَكَفَ عِشْرِيْنَ يَوْمًا

 

"Pada setiap bulan Ramadan baginda beriktikaf disepuluh (terakhir) dan setelah tahun kewafatannya baginda beriktikaf didua puluh hari (yang terakhir)".[33]

Antara tanda kemuliaan dan berkahnya amal ibadah dibulan Ramadan dapat difahami dari hadith yang menjelaskan pahala yang besar yang diberikan kepada mereka yang mengerjakan umrah dibulan tersebut:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةٌ اَوْ حَجَّةً مَعِيْ

 

"Sesungguhnya mengerjakan umrah di bulan Ramadan sama seperti mengerjakan satu haji atau mengerjakan haji bersamaku".[34]

 


Puasa Orang Munafik

          Di dalam hadis riwayat Muslim rahimahullah terdapat sepotong hadis yang menceritakan perihal ibadah orang munafik termasuklah ibadah puasa:

اَيَاتُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ : اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَاِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ ، وَاِذَا ائْتُمِنَ خَانَ ،وَاِنْ صَامَ وَصَلَّى وَزَعَمَ اَنَّهُ مُسْلِمٌ.

 

"Tanda-tanda munafik tiga: Apabila berkata dia bohong, apabila berjanji dia mungkir dan apabila diberi amanah dia berkhianat, sekalipun dia berpuasa, bersolat dan menyangka dirinya muslim".[35]

            Antara contoh puasa orang Munafik ialah apabila seseorang yang berpura-pura berpuasa di hadapan orang lain sedangkan hakikatnya dia tidak berpuasa (berbohong) lantaran malu jika diketahui orang dia tidak berpuasa, atau terpaksa berpuasa lantaran ia duduk bersama orang yang berpuasa kerana terasa malu jika tidak berpuasa, atau beralasan sakit sehingga tidak mahu berpuasa sedangkan yang sebenarnya dia adalah seorang yang berkeadaan sihat wal-afiat.  Maka orang-orang seperti ini tergolong dalam golongan orang yang nifaq walaupun dia masih merasa dirinya seorang muslim.  Kerana orang seperti ini akan senang bersama orang yang tidak berpuasa, sama ada orang yang tidak berpuasa itu masih mengaku muslim atau orang kafir.

Oleh itu, hindarilah sifat-sifat nifak ini agar Allah Subhanahu wa-Ta’ala menerima dan memberkati segala ibadah kita termasuklah ibadah puasa.  Lakukanlah segala ibadah yang wajib atau yang sunnah semata-mata kerana Allah, kerana demikianlah perintah dari  Allah Azza wa-Jalla sebagaimana firmanNya:

وَمَا اُمِرُوْا اِلاَّ لِيَعْبُدُوْا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَآءَ

 

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus".   Al-Bayyinah, 98:5.

Rasulullah sallallahu 'alaihi wa-sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانً وَاحْتِسَابًا وَنِيَّةً وَقَالتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يُبْعَثُوْنَ عَلَى نِيَّتِهِمْ

 

"Sesiapa yang berpuasa Ramadan (berpuasalah dengan) penuh keimanan, ihtisab dan niat.  Berkata Aisyah radiallahu 'anha:  Nabi sallallahu 'alahi wa-sallam bersabda: Mereka (yang berpuasa) akan  dibangkitkan (di Hari Kiamat) menurut niat mereka".[36]



[1].  H/R  Ahmad (9133)

[2].  H/R Bukhari (3581)  al-Jihad.

[3].  H/R Ahmad (17233).

[4].  H/R Ahmad. (7714).

[5].  H/R Bukhari (547) al-Libas.

[6].  H/R Bukhari (6938)  at-Tauhid.

[7].  H/R an-Nasai(2189)  as-Siam.

[8].  H/R Ahmad (6877).

[9].  H/R Bukhari (3393).  al-Munaqib.

[10].  Al-Ahzab, 33:35.

[11].  H/R  Bukhari (36)  al-Iman.

[12].  H/R Ibnu Hibban No.  11.  Lihat Zawaid.  Sanadnya sahih.

[13].  Surah al-Qadar, 97:3.

[14].  H/R Bukhari (1878)  Solat at-Tarawikh.

[15].  Lihat:  Syarhus Sunnah, 6/388.

[16].  H/R Bukhari (3/221).  Muslim (1165).

[17].  H/R  Bukhari (4/233).  Muslim (1174).

[18].  H/R  Muslim.

[19].  Al-Qadar, 97:4.

[20].  H/R Bukhari (1875) Solat at-Tarawikh.

[21].  H/R Bukhari (5) Badul Wahyu.

[22].   H/R Bukhari (4/97).  Muslim (1079).

[23].   H/R Bukhari (1766).  as-Saum.

[24].   H/R Tirmizi (682).  Ibn Majah (1642).  Ibnu Khuzaimah (3/188). Hadis Hasan.

[25].   H/R Bazzar (3142).  Ahmad (2/254).  Ibn Majah (1643).  Hadis sahih.

[26].   Ibid.

[27].   H/R Muslim (1794).  as-Siam.

[28].  H/R Tirmizi (3706)  Ibn Majah (3850) sanadnya sahih.  Lihat Syarah  Bughyatul Insan fi Wadhaifi Ramadan.  Hlm. 55-57.  Ibn Rejab al-Hambali.

[29].  H/R Bukhari (4/99).  Muslim (759).

[30].  H/R  Muslim (233).

[31].  H/R  Bukhari No 5. Badul Wahyu.

[32].  H/R  Bukhari (1900)   al-Iktikaf.

[33].  H/R  Bukhari (1903).  al-Iktikaf.

[34].  H/R  Bukhari (1730)  al-Haj.

[35].  H/R Muslim No. 90.  al-Iman.

[36].  H/R Bukhari.  as-Saum.