Sabtu, 30 Mei 2015

Indahnya Kebersamaan

  Indahnya Kebersamaan

Antara Singkon dan Keju

Masih ingat lagu anak singkong..? sepertinya waktu itu masih ada dikotomis yang sangat dalam, bahwa antara singkong dan keju tidak bisa bertemu, lain kasta/kelas, harus dipisahkan, diberi dinding yang tebal agar tidak bisa bertemu. Ini sebagaian kutipan lirik tersebut : “aku suka singkong, kau suka keju oi oi …. Manalah mungkin….”. Singkong seolah lambang makanan orang miskin, sementara keju untuk orang kaya. Singkong makanan orang desa, atau setidaknya walau di kota tapi makanan trotoar yang dijual memakai pikulan di pinggir jalan atau di terminal, sementara keju makanan orang kota yang adannya di tempat-tempat makan berkelas.

Kini zaman sudah berubah, ternyata singkong dan keju bisa bertemu. Sudah banyak penjual makanan yang judulnya “Singkong Keju”. Ternyata rasanya tak terduga, uueeenak.. luar biasa, subhanallaah…
Ini kreatifitas yang harus diapresiasi, apalagi harga beras sudah mahal. Pelajaran yang paling berharga, buat kita manusia, bahwa kalau kita mau duduk bersama tanpa banyak mempersoalkan latar belakang, ternyata bisa memiliki citra rasa yang enak. Bersinergi membangun kebersamaan, saling memahami, saling menolong, saling memberi, saling melindungi, saling melengkapi… ooh alangkah indahnya dunia… kalau ini benar-benar terjadi…

Manusia Berbeda

Ternyata mempertemukan manusia tidak semudah mempertemukan antara singkong dan keju. Karena manusia makhluk hidup, punya hati dan fikiran, sementara singkong dan keju hanya benda mati, tentu tidak punya hati dan fikiran.

Ada banyak factor yang menyebabkan sulitnya manusia bisa duduk bersama. Perbedaan latar belakang, kepentingan, tujuan, fikiran, perasaan, situasi kondisi dan lain-lain, itulah yang menyebabkan manusia sulit untuk selalu bersama. Tidak jarang pasangan suami istri yang sudah usia senja, berumah tangga sudah berpuluh tahun ternyata harus berpisah. Gejolak perasaan kadang berfluktuasi begitu cepat dan ekstreem. Lalu apakah mungkin kebersamaan ini bisa upayakan..?
Jawabannhya sangat, sangat mungkin. Bagaimana resepnya,,,?

Kebersamaan bisa terwujud jika ada ikatan bersama, tujuan dan sasaran bersama, visi misi bersama, agenda bersama serta kepentingan bersama. Sementara kepentingan pribadi memang ada, tetapi harus dibawah kepentingan bersama. Kepentingan bersama harus diatas kepentingan-kepentingan pribadi.

Rusaknya sebuah lembaga atau tatanan social jika tidak memiliki system dan mekanisme untuk meredam ambisi-ambisi pribadi. Apabila ada kepentingan pribadi maka sebisa mungkin kita redam, kemudia selaraskan agar tidak merugikan kepentingan bersama, sehingga tidak ada agenda-agenda hidden yang merusak tatanan.

Untuk menjamin bahwa kita tidak memiliki agenda-agenda hidden maka harus berani terbuka. Tidak ada alasan apapun yang membenarkan kita untuk menutup diri, kecuali memang itu wilayah privasi. Ketertutupan membuka pintu prasangka buruk untuk orang lain, bahkan dalam Islam ada yang harus diumumkan dan disebarluaskan, seperti pernikahan.

Semakin banyak yang dirahasiakan semakin lebar pula prasangka atau tuduhan. Sulit ditafsirkan lain jika wilayah public juga harus ditutupi, kecuali tuduhan ada tunggangan kepentingan pribadi. Kalau masing masing fihak punya kepentingan dan agenda sendiri yang mendompleng sebuah lembaga dan institusi, maka layakanya sebuah pohon yang dihuni oleh berbagai tumbuhan parasit. Satu parasit saja membuat pohon itu mati, palagi parasitnya banyak. Maka yang akan rimbun lebat dan hijau tanaman parasitnya bukan pohon aslinya.

Orang-orang yang terbuka adalah orang-orang yang siap menerima fakta apapun yang berada dihadapannya. Ia tidak akan takut dilihat oleh orang lain. Sementara perbuatan dosa ciri-cirinya menurut hadits nabi adalah sebuah perbuatan yang apabila terlihat oleh orang lain maka si pelaku akan merasa malu.

Orang yang siap menerima fakta adalah orang yang punya jiwa besar serta lapang dada. Ia mempunyai harga diri untuk melakukan perbuatan hina, apalagi menjadi parasit bagi orang lain atau penghisap bagi sebuah lembaga atau institusi. Belum lagi bicara maksiat, dosa atau neraka baru bicara gengsi dan harga diri saja ia akan sangat malu untuk sebuah perbuatan yang akan membuat dirinya merasa terhina seperti menjadi parasit.

Jika kita ingin terbuka siap menerima fakta, kita juga harus berlapang dada, maka harus pula siap menerima masukan apapun dan dari siapun. Kritik dan saran merupakan gizi yang sangat baik untuk kita terus berkembang. Musuh adalah patner tebaik untuk lebih sensitif melihat kekurangan kita. Kalau perlu kita siapkan bonus-bonus untuk orang yang sering melihat kekurangan dan mengkritik kita. Semakin banyak masukan semakin cepat orang itu berkembang. Maka tidak ada alasan lagi , takut duduk bersama-sama dengan siapapun, karena kita sudah mempunyai sikap lapang dada.

Tujuan, agenda, kepentingan bersama, akan bisa kokoh terwujud kalau kita sering duduk bersama. Tidak perlu ada yang ditakuti lagi jika kita siap terbuka, lapang dada, dan siap menerima masukan. Kita juga tidak takut buka-bukaan karena kita tidak punya agenda hidden. Tidak juga takut bertemu siapapun karena kita tidak merasa punya konflik dengan siapapun.

Maka kita senantiasa merasa nyaman, dalam situasi kondisi bagaimanapun, dimanapun dan dengan siapapun. Kalau semua fihak sudah punya perasaan seperti ini maka tidak ada masalah yang tidak terselesaikan. Perasaan seperti inilah yang kita sebut kompak, semua masalah pasti akan bisa kita selesaikan. Jadi kata kuncinya “sering duduk bareng”

Sering duduk bareng saja tidak cukup, kalau tidak disertai kebersihan hati dan jiwa. Para politikus sering duduk bareng di gedung pareleman, bahkan sampai larut malam. Tetapi ketika masing-masing punya agenda, ambisi, tujuan yang berbeda-beda yang terjadi hanyalah perkelahian. Mungkin saja pada awalnya seseorang yang terjun dalam sebuah medan perjuangan masih punya kebersihan hati, orientasi yang lurus, pandangan yang idealis. Tetapi ketika ada kesempatan dan peluang materi dihadapannya, terus-menerus, bisa saja mengubah jalan fikiran, orientasi dan idealisme seseorang seseorang. Oleh karena itu menjaga kebersihan hati dan jiwa tidak boleh berhenti, atau dibatasi oleh tempat dan waktu tertentu saja.

Menjaga Kebersihan Hati

Kebersihan jiwa dan kesucian hati sangat diperlukan untuk meredam dan mengendalikan ambisi-ambisi pribadi. Pandangan seseorang terhadap materi sangat tergantung kondisi hatinya. Hidup manusia dikendalikan oleh fikiran dan perasaannya yang bermuara di hati. Rasulullah bersabda : “ Ingatlah didalam tubuhmua ada segumpal daging, jika ia baik maka baik seluruh jasadmu, ada apabila ia buruk, maka buruklah seluruh jasadmu, ingalah segumpal daging itu adalah hati.

Sehingga pengendalian hati juga menjadi kunci adanya kebersamaan. Kalau setiap kita mau berupaya keras untuk mengendalikan hati, inysaAllah akan sangat mudah tercapainya kebersamaan. Cara yang paling ampuh mengendalikan hati adalah adanya kesiapan agar menerima Zat yang Maha Kuasa yang mampu mengendalikan hati. Dalam surah Al-Anfaal (8) ayat 63 Allah berfirman :

“Dan Allah lah yang menyatukan hati kalian, seandainya kaliang anggarkan belanja semua yang ada di bumi, tidak mungkin kalian bisa mempersatukan hati, karena Allah lah yang menyatakan hati mereka”

Kepentingan Pribadi atau Kepentingan Bersama ?
Tidak perlu saling menuding siapa yang punya kepentingan pribadi, lebih baik kita evaluasi diri sambil membuat dhawabit (patokan) untuk pribadi kita sendiri, agar tidak mendahulukan kepentingan pribadi diatas kepentingan bersama :
1. Tidak boleh ada standar ganda, peraturan berlaku untuk semua orang, pengecualian harus ada alasan yang jelas yang juga sudah disepakati bersama, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan.
2. Tidak boleh bercabang dua ketika kita sudah melakukan akad, maka semua akad itu harus dipenuhi, baik waktu, tenaga, fikiran, perasaan, perhatian, ketermpilan serta kontribusi yang kita berikan.
3. Tidak boleh ada yang ditutupi atau disembunyikan ketika memaang harus dibuka pada orang atau struktur yang berhak menerimanya.
4. Jangan ada main kucing-kucingan, atau main belakang, atau persekongkolan tersembunyi, atau rapat rapat gelap atau rencana apapun yang disembunyikan.
5. Siap menerima perubahan apapun ketika memang harus berubah, tidak khawatir akan kehilangan kenikmatan yang selama ini sudah dirasakan. Sehingga selalau disikapi dengan positif bahwa perubahan ini untuk kepentingan bersama.
6. Siap ditempatkan diamana saja sesuai dengan kemampuan kita, dan tidak ada prasaan perbedaan posisi baik basah atau kering.
7. Siap melebur dengan kepetusan bersama walaupun pada awalnya tidak nyaman, sambil terus belajar dan menyesuaikan diri sampai ada evaluasi berikutnya.



Membuang sifat Egois

Diantara sifat yang bisa  merusak Team Work dan Kebersamaan adalah Sifat egois. Orang yang egois akan selalu mendahulukan kepentingan pribadi diatas kepentingan bersama, karena itulah kita harus mewaspadainya, supaya sifat itu tidak ada pada diri kita. beberapa ciri-ciri orang yang bersifat egois adalah :

1. Sulit mengenal apalagi memahami orang lain, walau sering berinteraksi, sehingga yang ada sering terjadi salah faham.
2. Kepingin minta difahami orang lain, tetapi tidak mau tahu dan tidak mau memahami orang lain.
3. Merasa paling benar sendiri, sementara orang lain selalu salah.
4. Merasa paling banyak kontribusi dan jasanya, sehingga menganggap kecil kontribusi orang lain, bahkan tidak diperhitungkan.
5. Lebih dahulu meminta hak dari pada melaksanakan kewajibannya.
6. Lebih suka minta dilayani dari pada melayani orang lain.
7. Merasa paling berhak mengatur sehingga sulit diatur atau sulit mematuhi aturan yang telah disepakati bersama.
8. Merasa terganggu jika ada campur tangan fihak lain, karena merasa jadi kurang leluasa geraknya.
9. Mengecilkan Ide ide orang lain, karena merasa superior, sehingga dianggap tidak berguna masukan dari lainnya.
10. Merasa nikmat yang telah diterima terlalu kecil, sehingga kurang berterimakasih dan kurang bersyukur.
11. Jika mendapat musibah atau cobaan merasa paling sengsara, terzholimi, menderita, terpuruk dan sebagainya.
12. Senang dan sibuk mencari kesalahan orang lain, senagn mencari kambing hitam, sampai melupakan kesalahannya sendiri.
13. Sulit mencari teman yang cocok, sehingga hanya sebagian kecil orang saja yang bisa memahami dan melayani dirinya yang bisa dijadikan teman.
14. Sering mengkotak kotak orang lain dengan judge kawan atau lawan, musuh atau teman, pembela atau penghianat dan seterusnya.
15. Hanya dapat melihat dari sudut pandangnya; tidak dapat melihat dari sudut pandang orang lain, apalagi merasakan apa yang orang lain rasakan.
     Jadi, tidak mudah untuk berdiskusi dengannya karena ia akan berusaha keras agar kita menuruti pendapatnya
16. Hanya memikirkan kepentingan pribadinya; jadi, apa yang dikerjakannya selalu untuk kepentingan pribadi, bukan murni untuk kepentingan orang
     lain. Ia tidak mengenal makna pengorbanan dan ketulusan; semua hal diperhitungkan berdasarkan untung-ruginya.
17. Hanya membicarakan pekerjaannya, teman-temannya, perasaan dan segala sesuatu yang menyangkut tentang dirinya sendiri
18. Sangat senang dengan standar ganda, semua peraturan dianggap hanyak untuk orang lain, bukan untuk dirinya.


Untuk menjaga terpeliharanya kepentingan bersama maka, Sebagai implementasinya adalah kita buat tujuan, sasaran, agenda dan kepentingan bersama harus sejajar dengan orientasi yang telah Allah tetapkan. Karena disitu ada jaminan bahwa Allah SWT sebagai Zat yang Maha Adil, tidak punya kepentingan dengan siapapun, maka segala ketentuanya akan senantiasa akan berfihak kepada kemaslahatan dan keadilan. Karena ukurannya jelas, maka kita tidak butuh rethorika seseorang, yang kita butuhkan adalah bukti.


Seribu kali seseorang mengatakan untuk kepentingan rakyat, untuk kepentingan bangsa dan Negara dan sebagainya , tapi lihat saja bukti hari-harinya, gaya hidupnya, keluarganya dan lain-lain. Ribuan kali hormat bendera tetapi kalau ternyata korupsinya paling besar, untuk apa..? Ribuan kali mengatakan terbuka tetapi banyak sekali agenda-agenda hidden yang tidak boleh diketahui orang..? Ribuan kali mengatakan kebersamaan tetapi sulit sekali duduk bareng…? Dan seterusnya…

Merangkul atau Memukul
Berdiri di dua kaki seperti “Abdullah bin Ubay bin Salul” tokoh munafiq legendaris pada zaman Rasulullah SAW, adalah sangat berbahaya. Karena disamping dia punya ambisi pribadi ingin menjadi penguasa di Madina, juga ingin menghancurkan kekuatan Kaum Muslimin Madinah. Kedudukannya seperti para penjilat di zaman belanda yang dengan teganya menjadi mata-mata untuk kepentingan belanda. Tetapi dalam konteks merangkul, menyatukan langkah untuk bersinergi maka, akan sangat berbeda kondisinya, tidak cukup hanya berdiri di dua kaki, kita pun harus mampu berdiri di seribu atau sejuta kaki.

Orang yang hatinya berpenyakit dan punya agenda pribadi seperti Abdullah bin Ubay akan terasa sesak dadanya ketika melihat orang mampu berdiri di seribu kaki, seperti Rasulullah SWT yang berhasil merangkul Kaum Aus dan Khazraj. Karena bagi Abdullah bin Ubay ini merupakan ancaman yang bisa menggeser kedudukannya. Tidak ada pilihan bagi dia kecuali bermain di dua kaki, untuk meminta batuan orang-orang kafir quraiys untuk menggolkan ambisinya.

Akhirnya kembali lagi kepada kebersihan hati. Orientasi, tujuan, sasaran, target, agenda, kepentingan bersama akan bisa kokoh permanen kalau masing-masing fihak senantiasa menjaga kebersihan hatinya.

Alangkah indahnya dunia ini jika kebersamaan diikat oleh hati yang bersih, jiwa yang tulus, fikiran yang jernih, orientasi yang lurus, tujuan yang jelas, agenda yang transparan serta kepentingan yang tidak berfihak.

Tidak ada lagi kawan dan lawan karena semua sudah bersinergi, tidak ada kelompok ini dan itu, karena sudah disatukan dalam langkah yang sama. Tidak ada lagi kasak kusuk, lobby-lobby sembunyi, sikut menyikut, jegal menjegal dan sebagainya. Semua merasakan kepemilikan dan terakomodasi kepentingan pribadinya yang telah lebur menjadi kepentingan bersama. Mudah-mudahan ini bukan mimpi atau khayalan tetapi sebuah obsesi yang harus menjadi kenyataan.

Menunda itu Kangker Ganas by : Abdullah Muadz

Menunda itu Kangker Ganas by : Abdullah Muadz

oleh Abdullah Muadz pada 2 Januari 2012 pukul 10:06 ·

                                         Menunda itu Kangker Ganas 
                                                by : Abdullah Muadz


Kata tunda sering keluar dari mulut si Pemalas. Biasanya orang memiliki seribu satu alasan untuk menunda pekerjaan. Tetapi bagi siPemalas dari seribu satu alasan itu 99% sulit dipertanggung jawabkan, karena waktu mengemukakannya sekedar mencari pembenaran, agar telihat pantas. Sehingga keluar alasan itu hanya sekedar lintasan fikiran yang tidak didasari oleh fakta-fakta sebenarnya, atau halangan yang bersifat syar’i.

Apabila seseorang sering menggunakan alasan menunda pekerjaan yang tidak dapat dibenarkan maka sebenarnya dia sedang menanam bibit penyakit kangker ganas yang sangat berbahaya bagi masa depannya dan orang lain disekitarnya. Untuk itu perlu kita ketahui berbagai penyakit yang akan ditimbulkan oleh jenis kangker ganas yang bernama “Tunda “ ini.

1.   Penyakit pertama menunda itu merusak pekerjaan hari ini dan waktu yang akan datang dimana penundaan itu ditempatkan. Hari ini entah karena apa alasannya sehingga menjadi penyebab ditundanya pekerjaan, berarti kalaupun hari ini tetap diisi aktifitas, berarti aktifitas itu tanpa perencanaan, hal ini bisa saja dapat dibenarkan kalau ada musibah-muibah besar, seperti kematian, bendana alam, huru hara dan sebagainya.

Tetapi jika itu hanya ada agenda lain yang dianggap lebih “Penting” maka kata penting itu bisa dianggap “Bohong” . Mengapa agenda penting koq dadakan sehingga mengalahkan agenda yang sudah terjadwal.? Agenda penting sudah pasti punya rencana dari jauh jauh hari. Bagaimana seandainya anda merencanakan menikah.? Pasti sudah dari jauh hari. Terus jika menjelang hari H ada yang menawarkan aktifitas lain, maukah anda undur penrnikahan..?

Begitu pula menunda itu merusak agenda yang akan datang dimana ditempatkan, bukankah waktu yang akan datang juga sudah punya rencana aktifitas, akankan digeser juga, gara gara ada yang ditunda. Atau waktu yang akan datang itu belum punya rencana kegiatan, berarti memang hidup tanpa agenda dan perencanaan, sehingga begitu mudahnya menyelipkan agenda yang tertunda di hari kemudian…nauzubillahi min zalik.

2.   Penyakit kedua menunda itu merusak rencana pribadi dan rencana orang lain. Seseorang yang biasa menunda-nunda pekerjaan mungkin telah terbiasa hidup tanpa agenda, na’uzubillahi. Sehinnga tidak punya rencana, urgensi suatu aktifitas, atau sekala prioritas suatu kegiatan, sehingga begitu mudahnya mengalahkan rencana hari ini. Begitu pula jika kegiatan itu melibatkan orang lain, karena harus dikerjakan dengan tim work, jika ditunda maka akan merusak agenda orang lain.  Baik  agenda hari ini, maupun waktu akan datang dimana penempatan penundaaan itu.

3.   Penyakit ketiga menunda itu menunjukan kerja yang tidak serius, tidak professional, tidak punya planning, atau lemah planningnya, tidak punya skala prioritas, tidak punya komitmen waktu, serta tidak punya target yang kuat. Mudahnya menunda pekerjaan menunjukan seseorang yang tidak punya wawasan akan kerugian materi dan non materi yang ditimbulkan akibat penundaan.  Kerugian terbesar yang paling tidak ternilai harganya adalah kerugian waktu. Inilah penyakit kangker terganas ketika seseorang tidak mengerti urgensi waktu dalam kehidupannya.

4.   Penyakit keempat menunda itu menumpuk beban atau sebaliknya membuang beban. Menunda berarti dia akan menggabungkan pekerjaan hari ini dengan pekerjaan yang akan datang. Mungkin saja yang akan datang menjadi doble pekerjaanya, atau memang yang akan datang belum punya agenda sehingga mudah diselipkan begitu saja. nauzubillahi min zaalik.

 Atau memang seseorang yang telah mengidap penyakit easy going (EGP), hidup tidak mau terbebani.  Tidak punya agenda hidup jadi tergantung mood, ajakan orang lain, lingkungan, acara TV , trend dan sebagainya, jadi tidak merasa ada kerugianpun menunda acara, karena sebelumnya memang tidak ada planning, jadi ditunda yaaa emang gue pikirin..

5.   Penyakit kelima menunda itu pekerjaan yang paling mudah, sehingga semakin menunjukan bobot kwalitas seseorang. Jika alasan penundaan itu tidak bisa dipertanggung jawabkan, berarti menunjukan orang yang kurang bertanggung jawab. Jika penundaan itu sering, jadi kebiasaan dan bisa jadi hobby, berarti menunjukan seringnya pula orang itu melakukan pekerjaan yang tidak berbobot atau aktifitas murahan. Kalau orang sering melakukan pekerjaan yang tidak berbobot atau aktifitas murahan berarti menunjukan pulan nilai orang tersebut.

Beberapa fenomena diberbagai tempat tongkrongan, menunjukakan cukup banyak orang yang begitu mudah melakukan aktiftas tanpa makna, hanya konkow, katawa ktiwi, nyletak nyletuk, cuit cuit godain cewe, dan sebagainya, sepertinya tidak punya kwajiban lain, sehingga tidak merasa ada kerugian, buang buang waktu.

Padahal kalau mau dihitung kwajiban kita misalnya Kita untuk Allah, Rasul, dan Islam, kita untuk diri sendiri, kita untuk keluarga, ayah dan ibu adik dan kakak, kita untuk sekolah, kita untuk tetangga dan lingkungan sekitar, kita untuk masjid, kita untuk organisasi, kita untuk kampung, daerah, proinsi, kita untuk Negara, kita untuk dunia. Maka kita akan dapatkan kesimpulan bahwa pekerjaan dan kwajiban jauuuuh lebih banyak dari waktu yang tersedia….

6.   Penyakit keenam Menunda itu akan menimbulkan penyakit SKS ( Sistem Kebut Semalam), walaupun isitilah ini telah terjadi penyimpangan arti seolah olah poisitif, terbukti ada  buku soal soal UN yang berjudul Sistem Kebut Semalam. Tetap saja kita harus mengatakan hal itu sangat sangat negatife. Biasanya sesuatu yang Instan banyak efek negatifnya.
Sebuah pekerjaan yang punya deadline, terus kita tunda sampai menjelang hari H deadlinenya, bisa dipastikan kita akan kerjakan dengan grabag grubug, grasa grusu, serta dengan rasa panik atau stress. Hal ini akan sangat membawa kwalitas hasil pekerjaanya menjadi minim.

Sekedar contoh, Sekolah yang menunda Pelaksanaan Penerimaan Murida Barunya akan mendapatkan calon-calon murid sisa yang sudah tidak lulus dimana mana. Contoh lain seorang plajar yang baru belajar satu hari menjelang UN akan terlihat beda cara membaca dan ngebet ngebet bukunya, kemungkinan juga akan mengurangi waktu tidurnya, sehingga memaksakan diru untuk begadang. Padahal besok pagi tidak fresh juga akan tidak optimal ketika mengerjakan soal soal.

Marilah kita sadari bahwa kata “tunda” itu musuh kita yang sangat berbahaya, jangan didekati anggap saja ia sebuah penyakit kronis dan komplikasi yang ganas. Juga seperti narkoba sekali dicoba akan ketagihan, sehingga ingin terus mengkonsumsi.

Ada Puisi yang dituis oleh seorang Tokoh asal Pakistan yang bernama Mohammad Iqbal sebagai berikut :

Berhenti…
Tiada tempat di jalan ini…
Sikap lamban berarti mati.
Mereka yang bergerak,
Merekalah yang akan maju…
Mereka yang menunda,
Sedetik sekallipun…
Pasti…. Tergilasss….

Jumat, 29 Mei 2015

Si Pencuri Waktu by : Abdullah Muadz

Si Pencuri Waktu by : Abdullah Muadz

oleh Abdullah Muadz pada 30 Desember 2011 pukul 8:40 ·

Jika seseorang  kehilangan prabot rumah tangga karena dicuri maling biasanya bikin geger. tetapi kecurian waktu yang jika digunakan untuk mencari rizki akan bernilai berlipat-lipat dari prabot rumah tangga. biasanya tidak heboh, bahkan semakin enjoooy.

Seandainya kita ditawarkan uang, dengan syarat usia kita dikurangi 3 hari ( 72 Jam ) berapakah harga uang yang akan kita pasang..? sisi lain banyak orang yang nongkrong-nongkrong tanpa tujuan dan aktifitas yang tidak bermanfaat, melebihi 72 jam kalau diakumulasi. tidak ada rasa beban apa-apa, bahkan juga terasa enjooooy...

inilah ironisnya seseorang yang tidak tahu siapa yang sesungguhnya si Pencuri Waktu itu.... Marilah kita waspadai agar kita semakin menjaga pemberian harta trmahal yang kita miliki yaitu waktu. marilah kita kenali siapa pencuri waktu itu...?

1. Mengikat Tali Sepatu.
2. Antrian Kasir. Antiran pengurusan surat spt SIM STNK dan sebagainya.
3. Nunggu di Halte dan stasiun  Bis
4. Antri tiket dan nunggu kereta Stasiun.
5. Antri cek in dan nunggu boarding.. di Air port
6. Antri tiket dan menunggu kapal berlabuh di Pelabuhan.
7. Dalam pesawat, kapal atau kendaraan
8. ruang2 tunggu, sperti ruang tunggu praktek dokter.
9. Nunggu dan Menjaga Pasien.
10. Toilet, Mck
11. Restoran, rumah makan, warteg
12. Emperan toko, jembatan, trotoar, taman-taman, tangga Mall
13 . Pos Ojeg, Pos Ronda, Pos sekuriti persimpangan jalan..
13. Lampu merah, macetnya jalan raya, mogoknya mobil mengisi bensin dll
15. Melepas baju, pakaian, pakai baju dan pakaian, bercermin, memilih parfum
16. Acara TV yang tidak menambah Iman, Ilmu, dan Incom
17. Undangan-undangan yang tidak menambah Iman, Ilmu dan Incom
18. Acara Radio yang tidak menambah Iman, Ilmu dan Incom
19. Bacaan, koran, majalan, buku yang tidak menambah Iman, Ilmu dan Incom
20. Ajakan ajakan teman yang tidak menambah Iman, Ilmu dan Incom
      dan lain lain, dan seterusnya dan sebagainya.....

Jika waktu-waktu tersebut tidak bisa kita siasati, maka berarti kita kecurian waktu. karena itulah harus mempelajari seni memanfaatkan waktu luang. Zaman sekarang sudah banyak teknologi. ada buku, ada MP3 ada Hp itu semua bisa kita manfaatkan untuk mengisi waktu waktu luang dengan rumus setiap detik harus bertambah Iman, Ilmu dan Incom...
WebRepOverall rating

Kamis, 28 Mei 2015

Aib Bagi yang Tidur Pagi. by : Abdullah Muadz

Aib Bagi yang Tidur Pagi. by : Abdullah Muadz

oleh Abdullah Muadz pada 30 Desember 2011 pukul 7:34 ·

Kita telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Jangan sampai setelah sholat subuh kita tidur lagi, kecuali alasan yang sangat darurat. seperti sakit berat, malam ada musibah dan sebagainya. karena banyak kejelekan dan Aib yang memalukan jika kita tidur pagi...

1. Kita makhluq manusia, harus lebih hebat dari binatang. lihatlah burung pagi sudah berkicau, terus terbang mencari rizki keluar dalam keadaan perut lapar kemudian kembali sudah kenyang...

2. Merupakan ciri bangsa maju, dan manusia yang ingin maju, dia harus mampu bersaing, curi star, atau  minimal tidak ketinggalan star. kita lihat dijalan raya pagi hari orang sudah kebut kebutan untuk mencari rizki, sehingga sangat aib sekali jika kita ingin menang, ingin maju tapi setiap hari kedahuluan orang terus.

3. Sebagai Seorang Muslim dan Mu'min, perintah hidup sehat, jangan buang waktu, jangan jadi pemalas, tidur pagi itu lambang pemalas, mewariskan kemiskinan, dan lain lain, kita akan temukan itu dallilnya segudang di Al-Qur'an dan Assunnah. Dalam ajaran Islam yang ada juga Qoylulah, artidnya tidur siang sejenak, untuk merefresh kepenatan.

4. Sebagai seorang Aktifis Pergerakan akan menjadi doble aibnya jika pagi hari masih tidur, berarti bukan aktiifis pergerakan, tetapi aktifis kebekuan, karena harusnya bergerak malah molor. fikiran dan ide-ide cemerlang itu adanya di pagi hari, kekuatan berfikir dan menghafal juga adanya di pagi hari karena tubuh kita masih fresh.

Seorang Aktifis akan rajin zikir berdoa. salah satu doa rutinnya adalah : Yaa Allaah aku berlindung, jangan sampai memiliki sifat Lemah dan Pemalas. nah kalo doa itu diucapkan terus menerus, sementara tiap pagi tidur, maka do'anya itu namanya meledek, mengejek tuhan, na'zubillaahi min zaalik.

5. Sebagai seorang enterpreuneur, akan mejadi trible aibnya jika tidur pagi. karena tidur pagi itu menutup pintu rizki, tidur pagi itu lambang manusia terkebelakang, manusia priminitif yang hidupnya tidak bercocok tanam, karena mengandalkan alam sekitarnya, zaman dulu manusia masih sedikit, buah2an banyak banget, geratis semua, ikan banyak geratis, hewan yang bisa dimakan banyak geratis, jadi masih wajar jika manusia primitif pagi hari masih tidur, karena keluar dari gua juga sudah banyak makanan alam di sekelilingnya.

Kalo zaman sekarang sudah tidak bisa lagi seperti manusia primiitif, karena kalo kita tidur pagi, akan sudah habis direbut rebut orang duluan, kalaupun dapat itu yang sisa, dan sudah afkiran. seorang wirausahawan adalah seorang petarung yang tangguh, tidak mau terlambat dalam memulai apa saja, waktu begitu sangat berharga, detik demi detik dihitung. sangat sensitif bagi musuh utamanya yaitu si Pencuri Waktu.

6. Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah :
    [1] tidur di waktu pagi,
    [2] sedikit sholat,
    [3] malas-malasan dan
    [4] berkhianat." (Zaadul Ma’ad, 4/378)
Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222). Saya juga mendapati orang yang sering tidur hingga pagi/tidur lagi setelah shubuh mempunyai masalah di pernafasannya. Entah gampang flu, meriang, pusing dll.

7. Beliau rahimahullah juga berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita bahwa waktu luang merupakan salah satu di antara dua kenikmatan yang telah diberikan Allah Ta’ala kepada manusia. Tetapi sangat disayangkan, banyak di antara manusia yang melupakan hal ini dan terlena dengannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. (Muttafaqun ‘alaih)

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu Baththol. Beliau mengatakan,”Makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang mendapatkan seperti ini, maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Di antara bentuk syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi larangan. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, dialah yang tertipu.”

Ibnul Jauzi dalam kitab yang sama mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun dia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dalam aktivitas dunia. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun dia dalam keadaan sakit. Apabila tergabung kedua nikmat ini, maka akan datang rasa malas untuk melakukan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).

Itulah manusia. Banyak yang telah terbuai dengan kenikmatan ini. Padahal setiap nikmat yang telah Allah berikan akan ditanyakan. Allah Ta’ala berfirman,
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
Kemudian kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan (yang kamu bermegah-megahan di dunia itu)”. (QS At Takaatsur [102] : 8)


Selasa, 26 Mei 2015

Mental Loyo by: Abdullah Muadz

Mental Loyo by: Abdullah Muadz

oleh Abdullah Muadz pada 28 Mei 2011 pukul 7:03 ·

Bangun subuh kesiangan, berangkat kerja terlambat, sampai dikantor tidak segera memulai pekejaan, bahkan sempat buka internet. Istirahat siang langsung makan, karena kekenyangan setelah makan kemudian tidur di masjid, atau ketika kelaparan puasa ramadhan pun tidur setelah zhuhur, di masjid kantor. Jadi kekenyangan ngantuk, kelaparan juga ngantuk.

Pulang kerja kecapean tidak bisa berbasa basi dengan anak dan istri. Tidak sanggup lagi mengeluarkan kalimat romantis dan mesra terhadap anggota keluarga. Tidak mampu lagi bercanda dan bercengkrama dengan seisi rumah. Rumah terasa hampa seperti losmen atau hotel. Semua sudah kecapean dengan urusannya masing masing.

Ketika azan tiba badan terasa letih, tidak mampu berjalan pergi menuju masjid, walau hanya beberapa meter saja dari jarak rumahnya. Shalat dirumahpun sudah di akhir waktu, tanpa kekhusu’an lagi. Setelah itu tidur tanpa persiapan, tanpa doa langsung terkapar di tempat tidur.

Ada undangan arisan RT enggan datang, undangan kerja baktipun tidak nongol. Ada jadwal ronda bergiliran tidak ingat, undangan pengajian di masjid apa lagi, merasa tidak butuh. Ada kematian tetangga dengan sangat terpaksa datang juga sekedar setor muka, enggan melihat mayat.

Hampir seluruh pekerjaan di rumah di kerjakan oleh pembantu, sampai menyiapkan makan dan minumpun di kerjakan pembantu. Meletakan baju bekas dipakai, memasukan baju yang baru distrika, melayani kebutuhan anak, sampai membuang sampah di Tempat sampah depan rumah juga di lakukan oleh Pembantu.

Sementara anak anak sibuk dengan hand phone, play station, internet serta sibuk dengan hobinya. Jarang sekali orang tua menyuruh anak anaknya dalam menyelesaikan perkejaan rumah tangga, karena sudah di lakukan oleh pembantu. Akibatnya anak tidak banyak memiliki keterampilan hidup, tidak mandiri, tidak banyak bergerak, badan jadi rapuh, kemanjaan yang luar biasa, tidak tahan dengan berbagai benturan, cepat putus asa, banyak tuntutan, kurang sensitifitas, hari hari yang difikirkan hanya kesenangannya sendiri, jadi egois banget. Tidak terlalu care terhadap apa yang terjadi disekelilingnya.

Telpon berdering tidak cepat diangkat karena saling mengandalkan, kakak menuruh adik, adik menyuruh adiknya lagi. Tamu memberi salam tidak segera dijawab, karena semua mengandalkan pembantu atau orang lain. Bahkan mengambil baju yang Cuma jarak 2m saja menyuruh pembantu yang posisinya sangat jauh.

Dengan semakin majunya teknologi yang banyak membantu pekerjaan manusia, maka semakin lagi menambah kemalasan dan kemanjaan. Hampir semua orang ingin mendapatkan sesuatu dengan cepat dan mudah, sehingga suka mengambil jalan pintas. Rumah makan siap saji menjadi laris, karena pelayanan yang cepat. Dukun dukun makin laris karena menjanjikan dapat uang banyak dengan cepat, mudah dan tanpa kerja keras. Perjudian juga semakin marak karena punya khayalan yang tinggi ingin cepat kaya. Silaturrhim semakin berkurang karena sudah tergantikan dengan telpon, SMS serata Internet. Temasuk akhirnya pergaulan bebas, tidak sabar menunggu masa pernikahan serta kemapanan, sementara tuntutan biologis sudah semakin menggebu-gebu, tidak kuat cari jalan pintas.

Bagi orang yang jeli dalam berbisnis, budaya malas dan manja menjadi peluang emas untuk bisa berjualan barang atau jasa yang sifatnya cepat, mudah, dan membantu konsumen tanpa kerja keras. Berarti kemalasan itu juga akhirnya harus dibayar mahal. Sama dengan kebodohan juga mahal, karena kita tidak mampu membuat atau mengerjakan sendiri, maka semakin banyak kita membutuhkan jasa orang lain untuk membayar kemalasan dan ketidak mampuan kita.

Kamalasan berupaya bagaimana menggali kekayaan alam kita sendiri, seperti emas, perak, minyak, gas, batu bara dan lain lain akhirnya kita serahkan pengolahannya pada orang asing. Kemalasan kita juga dalam hitung menghitung produksi, penjualan dan cara bagi hasil yang adil, menyebabkan kita juga banyak mengalami kerugian dalam memperoleh bagi hasil kekayaan alam kita sendiri. Kemalasan kita untuk serius mengurus pertanian, perkebunan, perdagangan serta industri kebutuhan masyarakat, menyebabkan membanjirnya barang-barang import. Karena produksi dalam negeri tidak mencukupi atau kalah persaingan dalam kwalitas. Sampai sampai kedelai pun import, padahal tempenya makanan rakyat. Lebih sadis lagi garam saja import, padahal negeri ini dua pertiganya lautan.

Kemalasan para pejabat untuk mencari sumber devisa yang lebih produktif dan lebih terhormat, menyebabkan menjamurkan manajemen pak ogah dan pak ableh si tukang palak, yang pandainya hanya memungut pajak saja. Sampai warteg akan dikenakan pajak. Mungkin sebentar lagi mereka akan berfikir bagaimana agar BAB, Pipis dan kentut juga bisa kena pajak.

Kita melihat orang orang yang loyo, malas dan manja hampir merata di semua lapisan masyarakat, mulai dari siswa sampai para pejabat negaranya. Sehingga budaya instan menjadi pilihan dalam mengurus diri sendiri, keluarga, masyarakat sampai kepada mengurus negara, jadi serba instan.

Kamis, 14 Mei 2015

Aib Tidur Pagi

Aib Tidur Pagi

Kita telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Jangan sampai setelah sholat subuh kita tidur lagi, kecuali alasan yang sangat darurat. seperti sakit berat, malam ada musibah dan sebagainya. karena banyak kejelekan dan Aib yang memalukan jika kita tidur pagi...

1. Kita makhluq manusia, harus lebih hebat dari binatang. lihatlah burung pagi sudah berkicau, terus terbang mencari rizki keluar dalam keadaan perut lapar kemudian kembali sudah kenyang...

2. Merupakan ciri bangsa maju, dan manusia yang ingin maju, dia harus mampu bersaing, curi star, atau  minimal tidak ketinggalan star. kita lihat dijalan raya pagi hari orang sudah kebut kebutan untuk mencari rizki, sehingga sangat aib sekali jika kita ingin menang, ingin maju tapi setiap hari kedahuluan orang terus.

3. Sebagai Seorang Muslim dan Mu'min, perintah hidup sehat, jangan buang waktu, jangan jadi pemalas, tidur pagi itu lambang pemalas, mewariskan kemiskinan, dan lain lain, kita akan temukan itu dallilnya segudang di Al-Qur'an dan Assunnah. Dalam ajaran Islam yang ada juga Qoylulah, artidnya tidur siang sejenak, untuk merefresh kepenatan.

4. Sebagai seorang Aktifis Pergerakan akan menjadi doble aibnya jika pagi hari masih tidur, berarti bukan aktiifis pergerakan, tetapi aktifis kebekuan, karena harusnya bergerak malah molor. fikiran dan ide-ide cemerlang itu adanya di pagi hari, kekuatan berfikir dan menghafal juga adanya di pagi hari karena tubuh kita masih fresh.

Seorang Aktifis akan rajin zikir berdoa. salah satu doa rutinnya adalah : Yaa Allaah aku berlindung, jangan sampai memiliki sifat Lemah dan Pemalas. nah kalo doa itu diucapkan terus menerus, sementara tiap pagi tidur, maka do'anya itu namanya meledek, mengejek tuhan, na'zubillaahi min zaalik.

5. Sebagai seorang enterpreuneur, akan mejadi trible aibnya jika tidur pagi. karena tidur pagi itu menutup pintu rizki, tidur pagi itu lambang manusia terkebelakang, manusia priminitif yang hidupnya tidak bercocok tanam, karena mengandalkan alam sekitarnya, zaman dulu manusia masih sedikit, buah2an banyak banget, geratis semua, ikan banyak geratis, hewan yang bisa dimakan banyak geratis, jadi masih wajar jika manusia primitif pagi hari masih tidur, karena keluar dari gua juga sudah banyak makanan alam di sekelilingnya.

Kalo zaman sekarang sudah tidak bisa lagi seperti manusia primiitif, karena kalo kita tidur pagi, akan sudah habis direbut rebut orang duluan, kalaupun dapat itu yang sisa, dan sudah afkiran. seorang wirausahawan adalah seorang petarung yang tangguh, tidak mau terlambat dalam memulai apa saja, waktu begitu sangat berharga, detik demi detik dihitung. sangat sensitif bagi musuh utamanya yaitu si Pencuri Waktu.

6. Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah :
    [1] tidur di waktu pagi,
    [2] sedikit sholat,
    [3] malas-malasan dan
    [4] berkhianat." (Zaadul Ma’ad, 4/378)
Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222). Saya juga mendapati orang yang sering tidur hingga pagi/tidur lagi setelah shubuh mempunyai masalah di pernafasannya. Entah gampang flu, meriang, pusing dll.

7. Beliau rahimahullah juga berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita bahwa waktu luang merupakan salah satu di antara dua kenikmatan yang telah diberikan Allah Ta’ala kepada manusia. Tetapi sangat disayangkan, banyak di antara manusia yang melupakan hal ini dan terlena dengannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. (Muttafaqun ‘alaih)

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu Baththol. Beliau mengatakan,”Makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang mendapatkan seperti ini, maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Di antara bentuk syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi larangan. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, dialah yang tertipu.”

Ibnul Jauzi dalam kitab yang sama mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun dia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dalam aktivitas dunia. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun dia dalam keadaan sakit. Apabila tergabung kedua nikmat ini, maka akan datang rasa malas untuk melakukan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).

Itulah manusia. Banyak yang telah terbuai dengan kenikmatan ini. Padahal setiap nikmat yang telah Allah berikan akan ditanyakan. Allah Ta’ala berfirman,
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
“Kemudian kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan (yang kamu bermegah-megahan di dunia itu)”. (QS At Takaatsur [102] : 8)

Menunda itu Kangker Ganas : Abdullah Muadz

Menunda itu Kangker Ganas : Abdullah Muadz

                                         Menunda itu Kangker Ganas 
                                                by : Abdullah Muadz


Kata tunda sering keluar dari mulut si Pemalas. Biasanya orang memiliki seribu satu alasan untuk menunda pekerjaan. Tetapi bagi siPemalas dari seribu satu alasan itu 99% sulit dipertanggung jawabkan, karena waktu mengemukakannya sekedar mencari pembenaran, agar telihat pantas. Sehingga keluar alasan itu hanya sekedar lintasan fikiran yang tidak didasari oleh fakta-fakta sebenarnya, atau halangan yang bersifat syar’i.

Apabila seseorang sering menggunakan alasan menunda pekerjaan yang tidak dapat dibenarkan maka sebenarnya dia sedang menanam bibit penyakit kangker ganas yang sangat berbahaya bagi masa depannya dan orang lain disekitarnya. Untuk itu perlu kita ketahui berbagai penyakit yang akan ditimbulkan oleh jenis kangker ganas yang bernama “Tunda “ ini.

1.   Penyakit pertama menunda itu merusak pekerjaan hari ini dan waktu yang akan datang dimana penundaan itu ditempatkan. Hari ini entah karena apa alasannya sehingga menjadi penyebab ditundanya pekerjaan, berarti kalaupun hari ini tetap diisi aktifitas, berarti aktifitas itu tanpa perencanaan, hal ini bisa saja dapat dibenarkan kalau ada musibah-muibah besar, seperti kematian, bendana alam, huru hara dan sebagainya.

Tetapi jika itu hanya ada agenda lain yang dianggap lebih “Penting” maka kata penting itu bisa dianggap “Bohong” . Mengapa agenda penting koq dadakan sehingga mengalahkan agenda yang sudah terjadwal.? Agenda penting sudah pasti punya rencana dari jauh jauh hari. Bagaimana seandainya anda merencanakan menikah.? Pasti sudah dari jauh hari. Terus jika menjelang hari H ada yang menawarkan aktifitas lain, maukah anda undur penrnikahan..?

Begitu pula menunda itu merusak agenda yang akan datang dimana ditempatkan, bukankah waktu yang akan datang juga sudah punya rencana aktifitas, akankan digeser juga, gara gara ada yang ditunda. Atau waktu yang akan datang itu belum punya rencana kegiatan, berarti memang hidup tanpa agenda dan perencanaan, sehingga begitu mudahnya menyelipkan agenda yang tertunda di hari kemudian…nauzubillahi min zalik.

2.   Penyakit kedua menunda itu merusak rencana pribadi dan rencana orang lain. Seseorang yang biasa menunda-nunda pekerjaan mungkin telah terbiasa hidup tanpa agenda, na’uzubillahi. Sehinnga tidak punya rencana, urgensi suatu aktifitas, atau sekala prioritas suatu kegiatan, sehingga begitu mudahnya mengalahkan rencana hari ini. Begitu pula jika kegiatan itu melibatkan orang lain, karena harus dikerjakan dengan tim work, jika ditunda maka akan merusak agenda orang lain.  Baik  agenda hari ini, maupun waktu akan datang dimana penempatan penundaaan itu.

3.   Penyakit ketiga menunda itu menunjukan kerja yang tidak serius, tidak professional, tidak punya planning, atau lemah planningnya, tidak punya skala prioritas, tidak punya komitmen waktu, serta tidak punya target yang kuat. Mudahnya menunda pekerjaan menunjukan seseorang yang tidak punya wawasan akan kerugian materi dan non materi yang ditimbulkan akibat penundaan.  Kerugian terbesar yang paling tidak ternilai harganya adalah kerugian waktu. Inilah penyakit kangker terganas ketika seseorang tidak mengerti urgensi waktu dalam kehidupannya.

4.   Penyakit keempat menunda itu menumpuk beban atau sebaliknya membuang beban. Menunda berarti dia akan menggabungkan pekerjaan hari ini dengan pekerjaan yang akan datang. Mungkin saja yang akan datang menjadi doble pekerjaanya, atau memang yang akan datang belum punya agenda sehingga mudah diselipkan begitu saja. nauzubillahi min zaalik.

 Atau memang seseorang yang telah mengidap penyakit easy going (EGP), hidup tidak mau terbebani.  Tidak punya agenda hidup jadi tergantung mood, ajakan orang lain, lingkungan, acara TV , trend dan sebagainya, jadi tidak merasa ada kerugianpun menunda acara, karena sebelumnya memang tidak ada planning, jadi ditunda yaaa emang gue pikirin..

5.   Penyakit kelima menunda itu pekerjaan yang paling mudah, sehingga semakin menunjukan bobot kwalitas seseorang. Jika alasan penundaan itu tidak bisa dipertanggung jawabkan, berarti menunjukan orang yang kurang bertanggung jawab. Jika penundaan itu sering, jadi kebiasaan dan bisa jadi hobby, berarti menunjukan seringnya pula orang itu melakukan pekerjaan yang tidak berbobot atau aktifitas murahan. Kalau orang sering melakukan pekerjaan yang tidak berbobot atau aktifitas murahan berarti menunjukan pulan nilai orang tersebut.

Beberapa fenomena diberbagai tempat tongkrongan, menunjukakan cukup banyak orang yang begitu mudah melakukan aktiftas tanpa makna, hanya konkow, katawa ktiwi, nyletak nyletuk, cuit cuit godain cewe, dan sebagainya, sepertinya tidak punya kwajiban lain, sehingga tidak merasa ada kerugian, buang buang waktu.

Padahal kalau mau dihitung kwajiban kita misalnya Kita untuk Allah, Rasul, dan Islam, kita untuk diri sendiri, kita untuk keluarga, ayah dan ibu adik dan kakak, kita untuk sekolah, kita untuk tetangga dan lingkungan sekitar, kita untuk masjid, kita untuk organisasi, kita untuk kampung, daerah, proinsi, kita untuk Negara, kita untuk dunia. Maka kita akan dapatkan kesimpulan bahwa pekerjaan dan kwajiban jauuuuh lebih banyak dari waktu yang tersedia….

6.   Penyakit keenam Menunda itu akan menimbulkan penyakit SKS ( Sistem Kebut Semalam), walaupun isitilah ini telah terjadi penyimpangan arti seolah olah poisitif, terbukti ada  buku soal soal UN yang berjudul Sistem Kebut Semalam. Tetap saja kita harus mengatakan hal itu sangat sangat negatife. Biasanya sesuatu yang Instan banyak efek negatifnya.
Sebuah pekerjaan yang punya deadline, terus kita tunda sampai menjelang hari H deadlinenya, bisa dipastikan kita akan kerjakan dengan grabag grubug, grasa grusu, serta dengan rasa panik atau stress. Hal ini akan sangat membawa kwalitas hasil pekerjaanya menjadi minim.

Sekedar contoh, Sekolah yang menunda Pelaksanaan Penerimaan Murida Barunya akan mendapatkan calon-calon murid sisa yang sudah tidak lulus dimana mana. Contoh lain seorang plajar yang baru belajar satu hari menjelang UN akan terlihat beda cara membaca dan ngebet ngebet bukunya, kemungkinan juga akan mengurangi waktu tidurnya, sehingga memaksakan diru untuk begadang. Padahal besok pagi tidak fresh juga akan tidak optimal ketika mengerjakan soal soal.

Marilah kita sadari bahwa kata “tunda” itu musuh kita yang sangat berbahaya, jangan didekati anggap saja ia sebuah penyakit kronis dan komplikasi yang ganas. Juga seperti narkoba sekali dicoba akan ketagihan, sehingga ingin terus mengkonsumsi.

Ada Puisi yang dituis oleh seorang Tokoh asal Pakistan yang bernama Mohammad Iqbal sebagai berikut :

Berhenti…
Tiada tempat di jalan ini…
Sikap lamban berarti mati.
Mereka yang bergerak,
Merekalah yang akan maju…
Mereka yang menunda,
Sedetik sekallipun…
Pasti…. Tergilasss….

Disiplin : Abdullah Muadz

Disiplin : Abdullah Muadz

Disiplin by Abdullah Muadz

Tahukah Anda..?

Di alam semesta ini ada Hukum Keteraturan yang begitu rumit dan kompleks
Tidak bisa di tawar walau Cuma nol koma
Yang berlangsung terus menerus hingga hari Kiamat….

Tahukah Anda…?
Bahwa Bumi bersama 9 pelanet lainnya bagitu disiplin dan kosisten mengikuti garis Orbitnya…
Sedikit mendekat ke Matahari langsung tertarik/tersedot, sekejap kita jadi arang..
Sedikit menjauh dari Matahari langsung terlempar keluar orbit dan kita semua Beku..

Tahukah Anda..?
Jika Atmosfer di permukaan bumi ini sudah sedemikian tepat ukuran ketebalannya.
Jika sedikit lebih tebal kita akan mati kedinginan
Jika sedikit lebih tipis kita akan hangus terbakar.

Tahukan Anda.?
Bahwa ketebalan kerak Bumi juga punya ukuran yang sangat Pas…
Jika sedikit saja berkurang maka kita merasakan setiap detik akan gempa vulkanik maupun teknonik..
Wah kalo diiringi lagu rok seperti orang goyang musik terus….

Tawaran
Maukah Anda punya tekanan darah 250/130…
Siap-siap stroke….,Mati Sebelah...Beli Kursi Roda…

Tawaran
Maukah Anda Jantungnya minta Libur 5 detik..
Berarti siap-siap..:
Bikin Surat Wasiat
Kumpulkan Seluruh Anggota keluarga
Pesan Nisan Tukang Gali Kubur Tukang Mandi Jenazah…
Setelah itu Anda dapat gelar Alm…

Tawaran
Maukah Anda Kelopak Matanya minta Cuti 1 jam saja tidak berkedip ( Melotot Terus )
Gatal…Merah..Berair.. Perih..dll

Tawaran
Maukah Anda Jika Alisnya menuntut agar bisa tumbuh panjang seperti Rambut di Kepala…?
Akan terjadi banyak tabrakan… Tambahan gerakan tangan ketika cowok melihat cewek…..

Hikmah
Ternyata Keteraturan itu Indah…
Sebagaimana kita melihat keindahan Alam Semesta ini, karena semua serba teratur..
Sedikit ada gangguan, maka akan terjadi ketidak nyamanan disana sini..
Keteraturan mengharuskan banyaknya Aturan…
Berarti banyak aturan demi kenyamanan…

Tuntutan Logis
Banyak aturan menutut kedisiplinan
Kedisiplinan bukan untuk mengekang..
Tetapi memberi area yang lebih luas lagi untuk kenyamanan..
Makin banyak kebebasan seseorang, makin banyak benturan dengan kebebasan orang lain.
Berarti mengganggu kenyamanan…
Apa akibatnya jika di perempatan jalan raya lampu merah mati dan tidak ada polisi…?

Kenangan Negeri Kangguru
Diantara kenangan sewaktu saya tinggal di Australia (2007 di Sidney 2008 di Perth )
Hampir semua jenis burung hinggap di sekeliling rumah, dg suara kicau yang beraneka model, lebih nyaman dari ragunan
Tidak takut sedikitpun ketika menyembrang jalan…
Tidak Takut keluar malam..
Tidak takut di tipu orang
Tidak takut barang di Curi orang…..dll, dsb…

Pengertian
Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku.
Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.

Pengertian
disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha, pantang mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk

Dahsyatnya Jepang
Jepang tidak punya minyak
Tidak banyak tambang biji besi
Penen pertanian hanya bisa setahun sekali karena ada 4 musim
Hutannya sangat sedikit
Batubara tidak punya nilai ekonomis
Lalu kenapa kita bisa menjadi raksasa..

Kata Kunci
Keunggulan SDM
Pembelajar dan Pekerja Keras
Terkecil Buta Hurufnya di Dunia
Ulet, Tekun, Sabar, Tahan Bantingan…
Kedisiplinan terhadap Waktu sangat Ketat
Hubungan Kerja yang Harmonis
Team Work yang Sangat Sholid
Suka dengan mencari, meneliti, inovasi dll
Ada GKM, PMT, Kaizen, Five S dsb

Kesadaran
Perlu kita sadari bahwa betapa pentingnya disiplin dan betapa besar pengaruh kedisiplinan dalam kehidupan, baik dalam kehdupan pribadi, Keluarga, masyarakat, Tempat Kerja, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bentuk Kedisiplinan
Disiplin dalam menggunakan Waktu
Disiplin dalam menggunakan tenaga, fikiran, perasaan dan kerja anggota tubuh.
Disiplin dalam menyimpan, mengambil, mengoprasikan, kebersihan dan perawatan berbagai peralatan…
Disiplin dalam menepati janji, kontrak, serta peraturan yang sudah disepakati..
Disiplin dalam mengikuti kaidah Hukum Alam, komposisi, keseimbangan, proses dll

Bentuk Kedisiplinan
Bertahan dalam kerja keras, ketekunan, keuletan dan tahan bantingan..
Bertahan dalam menghadapi ujian, cobaan, tantangan, rintangan, hambatan, gangguan dan kendala lainnhya..
Disiplin dalam mencanangkan terget, sasaran, rencana, cita-cita,
Dll, dsb, dst…