Kamis, 14 Mei 2015

Aib Tidur Pagi

Aib Tidur Pagi

Kita telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Jangan sampai setelah sholat subuh kita tidur lagi, kecuali alasan yang sangat darurat. seperti sakit berat, malam ada musibah dan sebagainya. karena banyak kejelekan dan Aib yang memalukan jika kita tidur pagi...

1. Kita makhluq manusia, harus lebih hebat dari binatang. lihatlah burung pagi sudah berkicau, terus terbang mencari rizki keluar dalam keadaan perut lapar kemudian kembali sudah kenyang...

2. Merupakan ciri bangsa maju, dan manusia yang ingin maju, dia harus mampu bersaing, curi star, atau  minimal tidak ketinggalan star. kita lihat dijalan raya pagi hari orang sudah kebut kebutan untuk mencari rizki, sehingga sangat aib sekali jika kita ingin menang, ingin maju tapi setiap hari kedahuluan orang terus.

3. Sebagai Seorang Muslim dan Mu'min, perintah hidup sehat, jangan buang waktu, jangan jadi pemalas, tidur pagi itu lambang pemalas, mewariskan kemiskinan, dan lain lain, kita akan temukan itu dallilnya segudang di Al-Qur'an dan Assunnah. Dalam ajaran Islam yang ada juga Qoylulah, artidnya tidur siang sejenak, untuk merefresh kepenatan.

4. Sebagai seorang Aktifis Pergerakan akan menjadi doble aibnya jika pagi hari masih tidur, berarti bukan aktiifis pergerakan, tetapi aktifis kebekuan, karena harusnya bergerak malah molor. fikiran dan ide-ide cemerlang itu adanya di pagi hari, kekuatan berfikir dan menghafal juga adanya di pagi hari karena tubuh kita masih fresh.

Seorang Aktifis akan rajin zikir berdoa. salah satu doa rutinnya adalah : Yaa Allaah aku berlindung, jangan sampai memiliki sifat Lemah dan Pemalas. nah kalo doa itu diucapkan terus menerus, sementara tiap pagi tidur, maka do'anya itu namanya meledek, mengejek tuhan, na'zubillaahi min zaalik.

5. Sebagai seorang enterpreuneur, akan mejadi trible aibnya jika tidur pagi. karena tidur pagi itu menutup pintu rizki, tidur pagi itu lambang manusia terkebelakang, manusia priminitif yang hidupnya tidak bercocok tanam, karena mengandalkan alam sekitarnya, zaman dulu manusia masih sedikit, buah2an banyak banget, geratis semua, ikan banyak geratis, hewan yang bisa dimakan banyak geratis, jadi masih wajar jika manusia primitif pagi hari masih tidur, karena keluar dari gua juga sudah banyak makanan alam di sekelilingnya.

Kalo zaman sekarang sudah tidak bisa lagi seperti manusia primiitif, karena kalo kita tidur pagi, akan sudah habis direbut rebut orang duluan, kalaupun dapat itu yang sisa, dan sudah afkiran. seorang wirausahawan adalah seorang petarung yang tangguh, tidak mau terlambat dalam memulai apa saja, waktu begitu sangat berharga, detik demi detik dihitung. sangat sensitif bagi musuh utamanya yaitu si Pencuri Waktu.

6. Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rizki adalah :
    [1] tidur di waktu pagi,
    [2] sedikit sholat,
    [3] malas-malasan dan
    [4] berkhianat." (Zaadul Ma’ad, 4/378)
Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222). Saya juga mendapati orang yang sering tidur hingga pagi/tidur lagi setelah shubuh mempunyai masalah di pernafasannya. Entah gampang flu, meriang, pusing dll.

7. Beliau rahimahullah juga berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita bahwa waktu luang merupakan salah satu di antara dua kenikmatan yang telah diberikan Allah Ta’ala kepada manusia. Tetapi sangat disayangkan, banyak di antara manusia yang melupakan hal ini dan terlena dengannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. (Muttafaqun ‘alaih)

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu Baththol. Beliau mengatakan,”Makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang mendapatkan seperti ini, maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Di antara bentuk syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi larangan. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, dialah yang tertipu.”

Ibnul Jauzi dalam kitab yang sama mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun dia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dalam aktivitas dunia. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun dia dalam keadaan sakit. Apabila tergabung kedua nikmat ini, maka akan datang rasa malas untuk melakukan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).

Itulah manusia. Banyak yang telah terbuai dengan kenikmatan ini. Padahal setiap nikmat yang telah Allah berikan akan ditanyakan. Allah Ta’ala berfirman,
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
“Kemudian kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan (yang kamu bermegah-megahan di dunia itu)”. (QS At Takaatsur [102] : 8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar