Rabu, 01 Juli 2015

Delusi


 Menurut Kamus: pikiran atau pandangan yg tidak berdasar (tidak rasional), biasanya berwujud sifat kemegahan diri atau perasaan dikejar-kejar; pendapat yg tidak berdasarkan kenyataan; khayal
Delusi adalah kesalahpahaman serius pada seseorang tentang apa yang terjadi; kesalahpahaman tentang apa yang dilihat, didengar, dan pikirkan. Pengidap delusi sangat memegang keyakinan tidak rasional dan tak realistis, yang sangat sulit berubah, bahkan ketika orang itu dihadapkan pada bukti yang bertentangan dengan khayalannya. Seringkali disebut juga paranoid; ia curiga berlebihan dan terus-menerus terhadap konspirator yang akan mencelakainya. Namun, delusi juga bisa menyangkut keyakinan (akan mendapat, memperoleh kemegahan, kekuasaan atau berkuasa), fantasi cinta yang rumit, atau kecemburuan ekstrim dan irasional.

Delusi menyudutkan seseorang untuk melakukan tindakan yang mengacaukan situasi. Seseorang bertindak berdasarkan persepsi salah yang membuat kita membayangkan respons negatif dari orang lain, karena itu mungkin sekali orang tersebut justru mendapat reaksi seperti yang dibayangkan sehingga menguatkan rasa takut.



Tipe delusi
Ada beberapa macam tipe delusi diantaranya;
• Delusion of erotomanic; individu mempercayai seseorang mempunyai kedudukan penting dan terlibat percintaan dengannya.
• Delusion of grandiose; Individu mempercayai bahwa ia mempunyai pengetahuan yang lebih, bakat, insight, kekuatan, kepercayaan orang, atau mempunyai hubungan khusus dengan orang terkenal bahkan Tuhan.
• Delusion of jealous; Individu mempercayai bahwa pasangannya berselingkuh atau tidak dapat dipercaya.
• Delusion of persecutory; Individu mempercayai bahwa dirinya ditipu, dimata-matai, diikuti, difitnah dan tidak mempercayai orang lain.
• Delusion of somatic; Individu mempercayai bahwa tubuhnya merasakan sensasi sesuatu atau merasakan salah satu dari bagian organ tubuhnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
• Tipe campuran; mempunyai delusi lebih dari satu tema
• Tipe tidak terdefinisi; bila tidak termasuk didalam kategori yang ada diatas; atau tipe lainnya yang berkaitan dengan budaya setempat

Delusi atau Waham adalah suatu keyakinan yang dipegang secara kuat namun tidak akurat, yang terus ada walaupun bukti menunjukkan hal tersebut tidak memiliki dasar dalam realitas. [1] Dalam ilmu psikiatri, delusi diartikan sebagai kepercayaan yang persifat patologis (hasil dari penyakit atau proses sakit) dan terjadi walaupun terdapat bukti yang berkebalikan.[2] Sebagai penyakit, delusi berbeda dari kepercayaan yang berdasar pada informasi yang tidak lengkap atau salah, dogma, kebodohan, memori yang buruk, ilusi, atau efek lain dari persepsi.[2] Delusi menyudutkan seseorang untuk melakukan tindakan yang mengacaukan situasi.[3] Seseorang bertindak berdasarkan persepsi salah yang membuat kita membayangkan respons negatif dari orang lain, karena itu mungkin sekali orang tersebut justru mendapat reaksi seperti yang dibayangkan sehingga menguatkan rasa takut.

Delusi adalah kesalahpahaman seseorang yang serius tentang apa yang terjadi. Dengan kata lain, kesalahpahaman tentang apa yang mereka lihat, dengar, atau pikir. Orang yang delusi sangat memegang keyakinan yang tidak rasional dan tidak realistis yang sangat sulit untuk berubah, bahkan ketika orang itu dihadapkan pada bukti yang bertentangan dengan khayalannya. Orang awam biasanya menganggap delusi sebagai “paranoid” di mana orang yang delusi merasa curiga berlebihan dan terus-menerus terhadap konspirator yang “akan mencelakainya”.
Namun, delusi juga bisa menyangkut keyakinan akan kemegahan, fantasi cinta yang rumit (delusi erotomanik), atau kecemburuan ekstrim dan irasional. Ada beberapa tema umum delusi: persekusi, referensial, ide keagamaan, dan ide kemegahan. Psikiater mengakui bahwa kadang-kadang sulit untuk membedakan keyakinan yang dipegang teguh dengan delusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar